"Saya jelaskan secara terperinci dan akurat. Rumah doa sifatnya hanya berdoa saja setiap Minggu di situ dan tidak mendirikan gereja," kata Ellyson lagi.
Namun, penjelasan Ellyson saat itu tak dihiraukan. Pihak RT dan RW tetap ingin aktivitas rumah doa dihentikan, tetapi Ellyson menolaknya.
Ia juga sempat menanyakan, jika tidak boleh beribadah, maka harus berapa kali dalam satu bulan kegiatan itu bisa dilaksanakan.
Pihak RT dan RW kembali tak memberi jawaban. Mereka hanya ingin aktivitas di rumah doa dihentikan.
"Saya juga sampaikan ke Ketua RW waktu itu, 'bapak juga masih aktif sebagai anggota TNI yang melekat di diri bapak. Walaupun Ketua RW, begitukah seorang TNI'," ucap Ellyson.
Baca juga: Pendeta Rumah Doa di Tambun Dibentak Oknum TNI Ketua RW: Dia Gebrak Meja, Bilang Saya yang Berkuasa
"Dia kemudian gebrak meja, dia tunjuk saya. Dia marah dan bilang 'ini wilayah saya. Saya yang berkuasa. Ikuti aturan saya. Jangan buat aturan sendiri'," sambung Ellyson menirukan gaya bicara sang Ketua RW.
(Penulis: Joy Andre | Editor: Irfan Maullana, Ihsanuddin).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.