“Jadi kami lumayan jadi tangan panjang untuk mereka. Kalau per orang rata-rata minimal tiga item, lah. Presentase yang beli cuma satu item kalau di PRJ kecil, sih. Karena buat mereka juga mungkin kapan lagi, gitu. Kita juga enggak setiap hari ke sana,” sambung Della.
Selain itu, setiap jastip juga memiliki ‘katalog’-nya tersendiri. “Belum tentu yang di kami ada, di jastip lain ada,” imbuh Della.
Salah satu hal yang disenangi Della dalam membuka usahanya adalah kesempatan untuk bertemu teman-teman baru.
“Kami enggak pernah menyangka, enggak pernah tahu, ternyata sekian banyak klien kami ternyata ada yang loyal dan baik, benar-benar sopan, jadinya kayak teman sama kami,” kata Della.
Selain itu, Della juga merasa hobinya jalan-jalan dan nongkrong di mal memiliki manfaat bagi orang lain.
“Kami jadi berasa pergi ke mana-mana itu lebih ada manfaatnya, gitu. Jadi enggak cuma sekadar belanja atau window shopping,” tutur dia.
“Kadang-kadang ada yang barang enggak perlu untuk diri sendiri, tapi berguna untuk orang lain. Jadi window shopping-nya berguna,” sambung Della.
Baca juga: Berawal Hobi Nongkrong dan Jalan-jalan, Kini Della Kebanjiran Titipan Belanjaan...
Meski begitu, tetap ada kesulitan tersendiri dalam dinamika pekerjaan Della dan Sabrina sebagai penyedia jasa titip barang.
Salah satunya adalah klien yang tidak bertanggung jawab alias hit and run.
“Ada klien yang ribet terus senang tukar barang, lah. Atau yang kabur enggak tanggung jawab, enggak bayar,” keluh Della.
“Biasanya kami jual lagi (barang yang tidak dibayar itu), terus orang yang hit and run kami blokir. Misal, beberapa orang yang sempat hit and run di kami, enggak lama balik lagi ke grup WhatsApp atau di Instagram, biasanya kami biarkan saja,” jelas dia.
Sebagai ibu rumah tangga, Della bertanggungjawab untuk mengurus rumah dan kedua anaknya.
Dia bersyukur di tengah kesibukannya sebagai penyedia jastip yang jam kerjanya fleksibel, dia masih bisa menghabiskan waktu bersama anak-anaknya.
“Karena enggak ada asisten rumah tangga, kalau lagi ngejastip (belanja barang titipan), anak-anak pasti ikut. Pasti dibawa. Jadi (sekalian) jalan-jalan sama anak juga,” ujar Della.
“Waktunya aku yang ngatur sendiri, fleksibel saja. Misalnya aku mau berangkat pagi, ya pagi. Kalau siang, ya siang. Mau istirahat tokonya tutup ya tutup, bisa,” lanjut dia.