Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masalah Selesai, Jemaat Rumah Doa di Tambun Dipastikan Bisa Kembali Beribadah

Kompas.com - 21/06/2023, 19:00 WIB
Joy Andre,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Jemaat di Rumah Doa Fajar Pengharapan dipastikan bisa melanjutkan kegiatannya seperti biasa. Pendeta Ellyson Lase menyampaikan polemik rumah doa itu selesai.

Dalam video yang diterima dan dikonfirmasi oleh Kompas.com ke pihak Polsek Tambun, Ellyson menginformasikan bahwa aktivitas rumah doa akan tetap berjalan.

"Saya sampaikan pada kita semua, bahwa kegiatan pelaksanaan ibadah dilaksanakan seperti biasanya," kata Ellyson dikutip dari video yang diterima Kompas.com, Rabu (23/6/2023).

Tak hanya itu, dia juga meluruskan soal informasi keberadaan Ketua RW yang juga merupakan anggota TNI aktif. Dia awalnya menyebut bahwa Ketua RW ikut menolak keberadaan dan aktivitas di rumah doa.

Baca juga: Pendeta Ellyson Lase Akui Ada Kesalahpahaman Soal Anggota TNI yang Ikut Bubarkan Jemaah Rumah Doa

"Adanya TNI yang membubarkan daripada peribadatan, saya sampaikan itu tidak benar," ucap Ellyson.

"Yang kenyataannya adalah, keberadaan daripada TNI itu adalah untuk melerai daripada apa yang terjadi saat itu dan dalam kapasitasnya sebagai Ketua RW di tempat itu," tutur dia lagi.

Adapun saat ini polemik penolakan rumah doa yang terletak di Graha Prima Baru, Mangunjaya, Tambun Selatan itu telah selesai dan dibicarakan secara musyawarah.

"Saya sampaikan persoalan ini telah diselesaikan. Kesalahpahaman antara saya sendiri dengan Pak RT, sudah diselesaikan pada musyawarah hari ini juga," tutur Ellyson.

Sebagai informasi, keberadaan Rumah Doa Fajar Pengharapan di Graha Prima Baru, Tambun, Mangunjaya sempat ditolak oleh warga. Ketua RW 027 di lingkungan sekitar yang juga seorang anggota Babinsa bahkan disebut ikut menolak.

Baca juga: Pendeta Ellyson Lase: Permasalahan Rumah Doa Diselesaikan secara Musyawarah

Pendeta Ellyson Lase sebelumnya mengatakan, oknum Ketua RW sekaligus Babinsa yang menolak keberadaan rumah doa adalah Serka S, anggota TNI AD yang bertugas di Koramil Tambun, Kabupaten Bekasi.

"Pertama saya dipanggil di bulan Mei. Dipanggil oleh RT, RW. Di situ ada pemilik rumah, saya dan juga ibu pendeta," ujar Ellyson, Senin (19/6/2023) malam.

Ia lalu menjelaskan, rumah doa adalah sebuah rumah yang ia kontrak untuk beribadah.

Rumah itu tidak ia alihfungsikan sebagai gereja.

Di rumah itu, Ellyson memberikan pendidikan agama untuk anak-anak yang di sekolahnya tidak dilengkapi kurikulum Agama Kristen.

Penjelasan Ellyson tak digubris. Pihak RT dan RW tetap ingin aktivitas rumah doa tetap dihentikan. Namun, pendeta itu tak mau aktivitas dihentikan.

Baca juga: Rumah Doa di Tambun Juga Dipakai untuk Les Bahasa Inggris dan Musik

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelajar Paket B Tewas Dikeroyok di Kemang

Pelajar Paket B Tewas Dikeroyok di Kemang

Megapolitan
Camat Kembangan Tak Larang Spanduk Dukungan Pilkada jika Dipasang di Pekarangan Rumah

Camat Kembangan Tak Larang Spanduk Dukungan Pilkada jika Dipasang di Pekarangan Rumah

Megapolitan
Bandar Narkoba yang Sembunyikan Sabu di Jok Motor Ternyata Residivis

Bandar Narkoba yang Sembunyikan Sabu di Jok Motor Ternyata Residivis

Megapolitan
Cerita Pelamar Kerja di Gerai Ponsel Condet, Sudah Antre Panjang, tetapi Diserobot Orang

Cerita Pelamar Kerja di Gerai Ponsel Condet, Sudah Antre Panjang, tetapi Diserobot Orang

Megapolitan
Tak Sabar Menunggu Antrean Wawancara, Sejumlah Pelamar Kerja PS Store Condet Pilih Pulang

Tak Sabar Menunggu Antrean Wawancara, Sejumlah Pelamar Kerja PS Store Condet Pilih Pulang

Megapolitan
Polisi Bongkar Markas Judi “Online” yang Dikelola Satu Keluarga di Bogor

Polisi Bongkar Markas Judi “Online” yang Dikelola Satu Keluarga di Bogor

Megapolitan
Cegah DBD, Satpol PP DKI Minta Warga Aktif Lakukan PSN 3M Plus

Cegah DBD, Satpol PP DKI Minta Warga Aktif Lakukan PSN 3M Plus

Megapolitan
Sulit Dapat Kerja, Eks Karyawan Rumah Makan Banting Setir Jadi PKL di GBK

Sulit Dapat Kerja, Eks Karyawan Rumah Makan Banting Setir Jadi PKL di GBK

Megapolitan
Heru Budi Optimistis Ekonomi Jakarta Tetap Tumbuh lewat Berbagai Gelaran 'Event'

Heru Budi Optimistis Ekonomi Jakarta Tetap Tumbuh lewat Berbagai Gelaran "Event"

Megapolitan
Pemeriksaan Kesehatan Mental Ibu yang Cabuli Anak Kandungnya Rampung, tapi Belum Ada Kesimpulan

Pemeriksaan Kesehatan Mental Ibu yang Cabuli Anak Kandungnya Rampung, tapi Belum Ada Kesimpulan

Megapolitan
'Perjuangan Mencari Kerja Memang Sesusah Itu...'

"Perjuangan Mencari Kerja Memang Sesusah Itu..."

Megapolitan
Bandar Narkoba di Penjaringan Mengaku Dapat Sabu dari Matraman

Bandar Narkoba di Penjaringan Mengaku Dapat Sabu dari Matraman

Megapolitan
Polisi Selidiki Oknum Sekuriti Plaza Indonesia yang Pukuli Anjing Penjaga

Polisi Selidiki Oknum Sekuriti Plaza Indonesia yang Pukuli Anjing Penjaga

Megapolitan
Kasus Akseyna 9 Tahun Tanpa Perkembangan, Polisi Klaim Rutin Gelar Perkara

Kasus Akseyna 9 Tahun Tanpa Perkembangan, Polisi Klaim Rutin Gelar Perkara

Megapolitan
Polisi Sebut Benda Perdukunan Milik DS Tak Terkait Kasus Pembunuhan Bocah Dalam Galian Air di Bekasi

Polisi Sebut Benda Perdukunan Milik DS Tak Terkait Kasus Pembunuhan Bocah Dalam Galian Air di Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com