Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama Kali Jajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Penumpang: Excited Banget

Kompas.com - 23/06/2023, 08:58 WIB
Zintan Prihatini,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) melakukan uji coba kereta inspeksi (CIT) pada Kamis (22/6/2023) dari Stasiun Halim, Jakarta Timur ke Stasiun Tegalluar, Bandung.

Para penumpang yang terdiri dari pejabat, awak media, hingga instansi terkait pun berkesempatan menjajal Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) pertama kalinya.

Naya, salah satu penumpang mengaku senang, lantaran diberi kesempatan menjajal kereta api cepat tersebut.

"Pasti excited banget, apalagi keretanya dengan kecepatan sekitar 355 kilometer per jam," ujar Naya kepada Kompas.com.

Baca juga: Saat Luhut hingga Ridwan Kamil Jajal Kereta Cepat Jakarta Bandung...

Perempuan yang bekerja di industri media itu berkata, mulanya saat kereta melaju dengan kecepatan maksimal telinganya terasa bising.

Meski begitu, lama kelamaan ia merasa nyaman karena sudah terbiasa.

Dia juga merasa senang karena berkesempatan mencoba KCJB dalam waktu sekitar 35 menit saja.

"Sejauh ini sih nyaman ya walaupun tadi masih transisi beradaptasi karena kan pusing, kayak pengang tapi makin ke sini makin menikmati," terang Naya.

Dia juga menantikan, KCJB yang bakal resmi bisa digunakan oleh masyarakat pada Agustus 2023 mendatang.

"Kita belum tahu seperti apa karena masih uji coba, tapi (harapannya) dipastikan fasilitasnya, harganya, kecepatannya dan bisa ditambah kereta lainnya selain ke Bandung," ungkap Naya.

Baca juga: Jajal Kereta Cepat 360 Km per Jam, Menhub: Stabil, Bisa Jalan Tanpa Pegangan

Adapun uji coba dihadiri sejumlah pejabat yakni Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, hingga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Luhut menyampaikan bahwa uji coba menggunakan kereta inspeksi kali ini berjalan dengan lancar.

"Tadi semua (uji coba KCJB) berjalan dengan baik," ujar Luhut kepada wartawan di Stasiun Tegalluar.

Luhut yang mengenakan setelan kemeja putih dan celana hitam panjang itu juga sempat berbincang dengan para pekerja.

Luhut menilai, kereta yang bukan diperuntukkan bagi penumpang itu cukup nyaman. Gerbong kereta juga kedap suara, sehingga ia bisa berbicara tanpa harus meninggikan suara.

"Tingkat suara, kekedapan suara, kemudian kegoyangannya dan sebagainya itu betul-betul tadi sangat bagus," papar Luhut.

"Kami bisa rapat di dalam tanpa suara keras, (berbicara) dengan suara yang biasa saja jadi sangat baik," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com