Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Tengah Mengolah Sampah Ibu Kota Menjadi Bahan Bakar Alternatif...

Kompas.com - 28/06/2023, 09:21 WIB
Tria Sutrisna,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyetop proyek pengolahan sampah menjadi tenaga listrik atau intermediate treatment facility (ITF) di Sunter, Jakarta Utara.

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menjelaskan, proyek ITF tidak dilanjutkan karena mahalnya investasi dan biaya operasional yang diperlukan.

"Iya (ITF tidak dilanjutkan). Ya kami kan enggak sanggup ya. Investasi bisa lebih dari Rp 5 triliun," ujar Heru Budi di kawasan TPST Bantar Gebang, Bekasi, Selasa (27/6/2023).

Sebagai gantinya, DKI Jakarta bakal fokus mengembangkan fasilitas pengolahan sampah menjadi bahan bakar alternatif, atau disebut refused derived fuel (RDF).

Baca juga: Heru Budi Setop Proyek ITF Sunter: Kami Enggak Sanggup...

Meski berbeda, kedua program itu sama-sama bertujuan mengatasi permasalahan sampah.

Caranya dengan memanfaatkan dan mengolahnya menjadi sesuatu yang berguna.

"Pemda DKI bukan tidak mau, bagus-bagus semua konsep-konsep itu. ITF atau RDF bagus-bagus, tapi sekali lagi Pemda DKI tidak mampu membayar tipping fee,” kata Heru.

RDF lebih menjanjikan

RDF menjadi jalan tengah pengolahan sampah menjadi sumber energi, tanpa menyedot anggaran besar.

Saat ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah memiliki satu RDF Plant di TPST Bantar Gebang.

Untuk tahap awal, fasilitas ini mampu memproduksi 700 ton bahan bakar alternatif per hari.

Heru menerangkan, 700 ton RDF itu dihasilkan dari pemilahan 1.000 ton sampah baru dan 1.000 ton sampah lama di TPST Bantar Gebang.

Pemrosesan sampah dengan RDF Plant terbilang cukup menjanjikan. Sebab cara ini membuat sampah padat perkotaan menjadi bernilai jual.

Baca juga: Kandasnya Proyek ITF Sunter: Mandek Berkali-kali, Ujung-ujungnya Dihentikan


Untuk satu ton RDF, harga yang ditawarkan yakni 24 dollar AS atau setara Rp 360.000. Pendapatan ini bakal dimanfaatkan untuk menambah dan merawat peralatan produksi RDF plant.

"Kami ada batas 24 dollar AS. Paling rendah segitu, enggak boleh lebih rendah lagi harganya," kata Heru.

Halaman:


Terkini Lainnya

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com