Hal serupa juga disampaikan Melinus. Kata dia, setelah dibekali pelatihan pelayanan dari Transjakarta, kebiasaan menghadapi penumpang sewaktu jadi sopir angkot reguler pun sudah berubah.
"Satu minggu kami disekolahkan (pelatihan), diarahkan secara pelayanan kami di lapangan, yang tadinya kebiasaan di angkot reguler kami marah-marah, di Jaklingko kami pelayanannya lebih baik," ucap Melinus.
Keduanya bersyukur, dengan menjadi sopir Mikrotrans, penghasilan pun tidak tergantung setoran penumpang lagi.
Dalam momen HUT DKI Jakarta ke-496 ini, mereka berharap pemerintah juga bisa menaruh perhatian lebih kepada rekan-rekan sopir lain.
Baik dalam kesejahteraan pekerja hingga mengurus kemacetan lalu lintas yang memengaruhi operasional transportasi umum.
"Jangan hanya diperhatikan orang atas, diperhatikan semua sampai ke rakyat-rakyat nya, apalagi pelayan-pelayan di Transjakarta, Mikrotrans, apapun itu harus benar-benar diperhatikan," ujar Melinus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.