Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Potret Warga Kapuk Muara yang Belasan Tahun Hidup di Atas Sampah Mereka Sendiri

Kompas.com - 28/06/2023, 23:57 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Sampah berserakan di kolong permukiman yang didominasi oleh rumah panggung, warga RT 017 RW 04 Kelurahan Kapuk Muara, Jakarta Utara.

Sampah tersebut rupanya merupakan limbah rumah tangga dari para pemilik rumah panggung. Warga setempat terbiasa membuang sampah di kolong tempat tinggal mereka.

Bagi warga luar, bau menyengat yang menusuk hidung di area permukiman ini sangat tidak nyaman. Namun, bagi warga setempat, mereka sudah terbiasa karena telah hidup berdampingan dengan sampah-sampah ini selama belasan tahun.

Baca juga: Lurah Kapuk Muara Klaim Sudah Sering Penyuluhan dan Kerja Bakti di Rumah Panggung yang Penuh Sampah

Rita, warga RT 017 RW 04, sudah 15 tahun hidup dengan sampah-sampah di kolong rumahnya. Dia mengaku sudah beradaptasi dengan bau yang terkadang terasa menyengat.

“Iya, sudah biasa begitu. Ya alhamdulillah, sehat-sehat saja,” kata Rita. Hal ini juga dirasakan Kasimah. Dia mengaku nyaman tinggal di sana meski bau terkadang hadir mengisi ruangan rumah.

Hal yang sama juga dirasakan Kasimah. Dia mengaku nyaman tinggal di sana meski bau terkadang hadir mengisi ruangan rumah.

“Iya, jadi buangnya di kolong saja dari dulu. Di sini mah kita sudah merasa nyaman, enggak merasa bau, sudah terbiasa,” ujar Kasimah.

Baca juga: Deretan Rumah Panggung di Kapuk Muara yang Kolongnya Penuh Sampah Berstatus Pemukiman Liar

Dia juga mengaku tidak takut terkena penyakit meski hiduo berdampingan dengan sampah. Kunci yang paling penting adalah menjaga kebersihan di dalam rumah.

“Alhamdulillah, enggak sih ya. Walaupun tempatnya kayak begini, kalau kitanya rajin (bersih-bersih), di dalam tuh enggak ada nyamuk. Kalau kitanya rajin,” tutur Kasimah.

Penyuluhan

Lurah Kapuk Muara Yason Simanjuntak mengeklaim, pihaknya sudah berulang kali melakukan penyuluhan kepada warga RT 017 RW 04, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, yang di kolong panggungnya terdapat banyak sampah.

Bahkan, Yason mengungkapkan, Kelurahan Kapuk Muara bersama pemangku wilayah juga sering kali bekerja bakti demi mengangkut sampah-sampah yang berada di kolong rumah panggung warga.

Baca juga: Tinggal di Rumah Panggung yang Kolongnya Dipenuhi Sampah, Warga Kapuk Muara: Dulunya Rawa-rawa

"Itu sudah berapa kali sama RT. Itu kan ada RT di situ. Warganya saja yang sudah… kita penyuluhan, apa, semuanya sudah," kata Yason saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (28/6/2023).

Kondisi rumah panggung di RT 017/RW 04, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara yang kolongnya dipenuhi dengan sampah.KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI Kondisi rumah panggung di RT 017/RW 04, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara yang kolongnya dipenuhi dengan sampah.

"Kadang-kadang kita per tiga bulan juga kerja bakti. Ada warga yang mau kerja bakti, ada yang enggak," ucap ia melanjutkan.

Yason juga mengungkapkan, kerja bakti yang dilakukan Kelurahan Kapuk Muara juga turut membersihkan kali yang berada di sana.

"Di situ kan ada kali. Setiap hari kita membersihkan kali, kerja bakti di situ terus," tutur Yason.

Baca juga: Pemkot Jakut Bakal Angkut Tumpukan Sampah di Kolong Rumah Panggung Warga Kapuk Muara

Dia juga membenarkan bahwa, sebelum dijadikan permukiman, wilayah di sana merupakan rawa-rawa, lalu didirikan tempat tinggal.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, tempat tinggal warga sekitar yang dulunya rawa-rawa ini didominasi dengan rumah panggung. Penyangga rumah setinggi dua meter menggunakan rangka beton, tetapi tidak sedikit juga masih berupa kayu.

Rumah panggung warga ini didirikan tidak permanen. Pasalnya, masih ada yang menggunakan tripleks ataupun kayu untuk fondasi.

(Penulis: Baharuddin Al Farisi | Editor: Ihsanuddin, Irfan Maullana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Megapolitan
Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pria yang Sekap Perempuan di Apartemen Kemayoran, Satu Pelaku Hendak Kabur

Polisi Tangkap 2 Pria yang Sekap Perempuan di Apartemen Kemayoran, Satu Pelaku Hendak Kabur

Megapolitan
PAM Jaya Buka Seleksi Calon Management Trainee PAMANAH Future Leader Batch 2, Diikuti 1.087 Peserta

PAM Jaya Buka Seleksi Calon Management Trainee PAMANAH Future Leader Batch 2, Diikuti 1.087 Peserta

Megapolitan
Siswa SMP di Jaksel Diduga Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Siswa SMP di Jaksel Diduga Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Megapolitan
Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang 'Nanggung'

Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang "Nanggung"

Megapolitan
Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Megapolitan
Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Megapolitan
Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Penyelenggara 'Study Tour' di Depok Diimbau Ajukan Permohonan 'Ramp Check' Kendaraan ke Dishub

Penyelenggara "Study Tour" di Depok Diimbau Ajukan Permohonan "Ramp Check" Kendaraan ke Dishub

Megapolitan
KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

Megapolitan
KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com