Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Penutupan Paksa RPH Pemprov DKI oleh Ormas Berujung ke Jalur Hukum...

Kompas.com - 01/07/2023, 08:23 WIB
Tria Sutrisna,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivitas rumah potong hewan (RPH) di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur dihentikan paksa oleh sekelompok organisasi masyarakat (Ormas).

Penutupan RPH sepihak itu membuat para pelaku usaha ayam potong mengeluh. Sebab, mereka tak bisa beraktivitas pada momen Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah.

Salah satunya adalah Okki Sutanto, anak pemilik usaha ayam potong yang mengaku dipaksa libur oleh anggota ormas. Keluhan itu disampaikan melalui akun Twitter pribadinya.

"Usaha orangtua saya, RPH ayam potong, hari ini DITUTUP paksa ormas gak jelas. tiba2 bbrp hr lalu dpt surat edaran gini, pdhl musyawarahnya aja gak diundang wkwk," demikian twit Okki dikutip Kompas.com pada Jumat (30/6/2023).

Baca juga: RPH Ditutup Paksa Ormas, Satgas Pangan Polri hingga Bapanas Diminta Turun Tangan

Dalam unggahannya, Okki juga melampirkan foto surat pemberitahuan dari Komunitas Pedagang Ayam Eceran Pulogadung. Isinya menginformasikan para pengusaha atau pedagang ayam potong untuk libur pada 27-30 Juni 2023.

Tertulis bahwa surat pemberitahuan libur itu merupakan hasil kesepakatan bersama Bos Pangkalan Ayam Pulogadung dengan para pedagang ayam eceran di Pulogadung dan sekitarnya.

"RPHU ini dikelola resmi sama Pemprov @DKIJakarta lho. mosok kalah sama ormas sik. ehehehe," tulis Okki lagi.

Baca juga: Pemprov DKI Tempuh Jalur Hukum Buntut Ormas Tutup Paksa RPH: Mereka Pakai Kekerasan

Pedagang dipaksa libur

Kepala Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Renova Ida Siahaan mengatakan, RPH yang dikelola Pemerintah Provinsi DKI tetap beroperasi.

Justru RPH mendapat pengamanan dari Bhabinkamtibmas dan Babinsa pada momen Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah.

"RPH kami kan RPH pemerintah. Dari pemerintah memang ada libur, tapi kami enggak ada libur kemarin. Kan juga ada pengamanan ya dari Babinsa," kata Renova saat dihubungi, Jumat (30/6/2023).

Namun, menurut Renova, banyak pedagang tidak bisa beraktivitas karena dicegat oleh anggota ormas yang menutup paksa RPH. Para pelaku usaha tidak diperbolehkan masuk ke area pemotongan dan dipaksa untuk libur hingga 30 Juni 2023.

Baca juga: Tegaskan RPH Buka Saat Idul Adha, Pemprov DKI: Pedagangnya Dipaksa Ormas Libur

Tindakan itu dilakukan menggunakan kekerasan, sehingga membuat takut para pelaku usaha untuk beraktifitas.

"Pada dasarnya, kami RPH Unggas tidak libur ya, seperti itu. Jadi ormas ini memaksa para pedagang libur ya, pedagang ketakutan dong," kata Renova.

Tempuh jalur hukum

Renova mengungkapkan, Dinas KPKP DKI Jakarta menyayangkan aksi sekelompok ormas tersebut yang menutup paksa RPH menggunakan kekerasan.

Atas dasar itu, jajarannya bersama pedagang yang menjadi korban hendak menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS, Massa Serukan Pembebasan Perempuan

Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS, Massa Serukan Pembebasan Perempuan

Megapolitan
8 Mobil Mewah Disita Polisi Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Ada Tesla, Lexus, dan Mercy

8 Mobil Mewah Disita Polisi Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Ada Tesla, Lexus, dan Mercy

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ketua RW di Cilincing Usir Paksa 'Debt Collector' yang Mangkal di Wilayahnya | Cerita Penumpang MRT Saat Detik-detik Besi Ribar Jatuh ke Lintasan Kereta

[POPULER JABODETABEK] Ketua RW di Cilincing Usir Paksa "Debt Collector" yang Mangkal di Wilayahnya | Cerita Penumpang MRT Saat Detik-detik Besi Ribar Jatuh ke Lintasan Kereta

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Orang Terkait Penggunaan Pelat Palsu DPR, Salah Satunya Pengacara

Polisi Tangkap 6 Orang Terkait Penggunaan Pelat Palsu DPR, Salah Satunya Pengacara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Megapolitan
Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Megapolitan
Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Megapolitan
Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Megapolitan
Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Megapolitan
Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Megapolitan
Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Megapolitan
Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Megapolitan
DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com