Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Usul Penutup Saluran Air di Pasar Ciputat Diberi Baut agar Tak Hilang

Kompas.com - 03/07/2023, 15:07 WIB
M Chaerul Halim,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Warga mengusulkan besi penutup saluran air (grating) di Jalan KH Dewantoro, Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, dilengkap dengan baut pengencang.

Hal itu diperlukan untuk mencegah hilangnya grating yang menutupi saluran air di jalan tersebut.

Nok (48), pemilik warung klontong, mengatakan, grating yang berada di depan tempat usahanya memang sering hilang.

Namun, grating yang hilang adalah yang tak dilengkapi baut pengunci.

"Sebenarnya harus dibaut, kalau cuma di las begitu dan asal nempel itu enggak kuat, soalnya pas mobil lewat langsung terlepas," ucap Nok kepada Kompas.com, Senin (3/7/2023).

Baca juga: Besi Penutup Saluran Air di Pasar Ciputat Hilang, Pengendara Sering Kejeblos

Nok mengatakan, grating tersebut hilang diduga tercebur ke selokan setelah terlindas mobil yang melintas di atasnya.

Sebab, keberadaan grating hanya sekedar diletakkan tanpa adanya pengunci berupa baut.

"Kalau motor mah enggak seberapa, tapi yang sering bikin penutup saluran itu tercebur saat mobil melintas," kata Nok.

Sementara itu, tukang ojek pangkalan bernama Saban (56) menyebutkan, hanya sekali grating di jalan tersebut hilang, selebihnya rusak.

Sebab, material besi yang digunakan sebagai pengganti grating itu ternyata tak sesuai peruntukkanya.

"Kalau hilang sekali, tapi setelah dibenerin baru dah tuh rusak-rusak terus. Abis dibenerin terus rusak lagi. Rangkanya nyoplok karena enggak kuat tahan beban mobil yang sering lewat," ucap dia.

Baca juga: Besi Penutup Saluran Air di Jalan Pasar Ciputat Sering Hilang

Berdasarkan pengamatan Kompas.com di lokasi, grating yang hilang itu berukuran 15x100 sentimeter.

Grating yang hilang, tepat berada di tengah ruas jalan.

Akibatnya, tak sedikit pengendara motor maupun mobil terjeblos ketika melintas di jalan tersebut.

Saban mengaku sering melihat para pengendara, baik motor maupun mobil terjeblos saat melintas di atasnya.

Bahkan, ada juga yang pengendara motor yang jatuh lantaran berupaya menghindari lubang tersebut.

"Hampir setiap hari ada yang jatuh itu. Ada juga sampai terjeblos roda motornya. enggak menentu si jumlah kendaraan yang jatuh, cuma dipastikan hampir setiap hari ada aja," kata Saban.

Kondisi itu tentunya cukup mengkhawatirkan. Terlebih, kata Saban, kondisi saluran air yang  agak menyerong itu sangat membahayakan para pengguna jalan.

"Iya khawatir. Ini kan bahaya juga karena ini posisinya enggak tegak lurus, malah miring. Jadi kalau kendaraan lagi jalan lurus tetap aja kalau kena lubang itu bakal terjeblos," ucap Saban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com