Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Sial Pembegal di Koja, Dikejar Warga karena Ketahuan Berujung Tewas Tertabrak Truk Trailer

Kompas.com - 03/07/2023, 15:34 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pembegal di Jalan Jampea, Koja, Jakarta Utara, menuai karma dari perbuatan yang dilakukannya.

Pasalnya, pembegal yang identitasnya belum diketahui itu tewas tertabrak truk trailer di flyover Jalan Jampea, Senin (3/7/2023) dini hari, usai kabur dari kejaran massa.

Kronologi

Bram, salah satu warga di sekitar lokasi kejadian menuturkan, peristiwa bermula saat total tiga pelaku begal kabur dari kejaran massa setelah aksi yang dilancarkan ketiganya diketahui warga.

Baca juga: Begal di Koja Tewas di Tempat Setelah Ketahuan dan Dikejar Warga

Ketiga begal itu, kata Bram, terdiri dari dua orang pria dan seorang wanita.

Dari tiga begal yang dikejar, dua di antaranya berhasil lolos, sedangkan satu lainnya tidak.

"Ada tiga begal yang kabur dari massa, naik ke flyover. Dua itu, yang cowok sama cewek kabur, nah yang cowok satu lagi tewas ketabrak," jelas Bram dikutip dari TribunJakarta.com, Senin (3/7/2023).

Lebih lanjut Bram menjelaskan bahwa warga yang mengejar kawanan begal itu juga berhasil mengamankan sebilah celurit dan motor milik pelaku.

Polisi lakukan penyelidikan

Baca juga: Polisi Selidiki Kasus Begal Tewas Tertabrak Saat Kabur dari Kejaran Warga di Koja

Sementara itu, Kapolsek Koja AKP Anak Agung Putra Dwipayana mengungkapkan, pelaku melancarkan aksi begalnya terhadap target operasi di sekitar kawasan Jalan Ampea.

Namun, setelah aksinya diketahui oleh warga sekitar, pelaku langsung kabur ke arah flyover.

“TKP awalnya di jalur lambat,” kata Agung saat dihubungi Kompas.com, Senin.

“Karena dikejar masyarakat akhirnya lari ke flyover,” imbuh dia.

Agung mengatakan, pelaku tewas setelah ditabrak kendaraan yang tengah melintas di Jalan Jampea.

Baca juga: Pengendara Motor Diadang Begal di Bantargebang, Dibacok, lalu Motornya Dibawa Kabur

Agung menuturkan, pihaknya tengah melakukan penyelidikan terkait peristiwa kecelakaan yang membuat pelaku tewas.

Penyelidikan dilakukan guna mengetahui apakah kasus ini murni kecelakaan lalu lintas atau perbuatan yang disengaja.

“Ini masih dalam proses lidik. Nanti disampaikan lagi ya,” kata Agung penyelidikan dilakukan guna mengetahui apakah kasus ini murni kecelakaan lalu lintas atau perbuatan yang disengaja.

“Ini masih dalam proses lidik. Nanti disampaikan lagi ya,” tutur Agung.

(Penulis: Baharudin Al Farisi, Gerald Leonardo Agustino (TribunJakarta.com) | Editor: Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Irfan Maullana, Satri Sarwo Trengginas (TribunJakarta.com)).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com