Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahri Berharap Makin Mudah Cari Kerja Jakarta, Tak Perlu Lagi 'Orang Dalam'

Kompas.com - 03/07/2023, 20:09 WIB
Baharudin Al Farisi,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas penyedia jasa lainnya perorangan (PJLP) di Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Utara, Bahri (25) memiliki harapan tersendiri untuk DKI Jakarta yang memasuki usia ke-496.

Harapan perantau dari Madura ke Jakarta sejak 2017 itu berangkat dari pengalamannya saat dia terseok-seok mencari pekerjaan di Ibu Kota.

"Mungkin harapannya lebih mudah mencari pekerjaan untuk orang yang belum dapat pekerjaan. Karena, Jakarta ini saya rasa, kalau enggak salur menyalur, susah," ungkap Bahri saat ditemui Kompas.com di Jalan Yos Sudarso, Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara, belum lama ini. 

Baca juga: Kisah Pijar, Eks Napi Tawuran yang Sukses Rintis Kedai Kopi Sendiri...

"(Maksudnya) bawaan. Sekarang cari pekerjaan di Jakarta, kalau enggak saling membawa, enggak bisa masuk. Harus ada orang-orang tertentu," tutur Bahri lagi.

Bahri menekankan, harapan ini sebenarnya bukan hanya ditujukan khusus untuk DKI Jakarta, tetapi juga untuk kota-kota lainnya di Indonesia. 

"Mungkin se-Indonesia, dalam mencari pekerjaan itu ya penginnya yang bersih, di perusahaan, PT, swasta, maupun pemerintah, ya bersih saja," ucap Bahri.

Dia mengungkapkan, saat pertama kali datang ke Jakarta dalam kondisi tidak ada bekal sama sekali.

"Saya dulu masuknya polos, ya sekarang susah, buat masuk kayak begini susah. Enggak di sini doang, mungkin di PT mana juga susah," imbuh Bahri.

Untuk diketahui, Bahri nekat bertolak dari kampung halamannya di Madura, Jawa Timur, ke Jakarta dengan berbekal pendidikan sekolah menengah kejuruan (SMK). 

Baca juga: Kalau Ingin Punya Uang di Jakarta, Harus Kerja Keras...

Bertahun-tahun tinggal di Ibu Kota, Bahri merasakan betul kerasnya Jakarta, terutama saat beradaptasi di masa-masa awal merantau.

Beradaptasi di lingkungan yang jauh berbeda dengan kehidupan di kampung halaman menjadi pengalaman tak terlupakan bagi Bahri. Pengalaman itu begitu membekas di hatinya.

"Ya dari lingkungan saja sih. Di sini orang-orangnya beda, kalau di daerah timur sana, mungkin lebih santun, lebih menghargai satu sama lain. Kalau di sini, ya gitu saja. Ya mengertilah," kata Bahri.

"Sembarangan bahasa sudah pernah saya rasakan. Intinya kalau soal keras, ya keras di sini," imbuh dia.

Selain itu, persaingan di Ibu Kota juga sangat ketat. Bahri merasakan persaingan ketat saat mencari pekerjaan di Jakarta.

Baca juga: Meski Hidup Sulit, Adang Tak Ingin Anaknya Ikut Jadi Penjual Gulali

Saat pertama kali tiba di Ibu Kota pada 2017, Bahri mencoba berbagai macam pekerjaan, salah satunya menjadi kuli panggul di pasar.

"Kuli panggul di pasar-pasar. Habis itu ketemu teman, lalu diajak ke hotel sebagai pencuci piring. Beberapa bulan kemudian ketemu teman lagi, diajak kerja ke ekspedisi. Habis itu ya ke sini, kebetulan bertemu teman juga," ucap Bahri.

Kini Bahari bekerja sebagai petugas penyedia jasa lainnya perorangan (PJLP) di Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Megapolitan
Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Megapolitan
Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Megapolitan
Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk 'Busway' di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk "Busway" di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Megapolitan
Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Megapolitan
Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Megapolitan
Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com