Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuasa Hukum D Sebut Ancaman Penembakan oleh Mario Dandy Tak Digali dalam Sidang, Seolah Tidak Penting

Kompas.com - 04/07/2023, 19:16 WIB
Joy Andre,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kuasa Hukum dari anak D, Mellisa Anggraini, menyoroti soal minimnya informasi tentang ancaman penembakan yang direncanakan oleh Mario Dandy Satriyo kepada kliennya.

Mellisa menilai, sidang lanjutan yang digelar pada Selasa (4/7/2023) itu hanya berbicara soal motif, bukan tentang rumusan pasal penganiayaan berat.

"Persidangan tadi tuh hampir 99 persen berbicara motif. Tidak masuk ke dalam rumusan pasal terkait penganiayaan berat terencana, padahal sudah di-mention (disinggung) oleh saksi Amanda tadi bahwa ada chat terkait D diancam ditembak," kata Mellisa kepada wartawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (4/7/2023).

"Tapi, tidak ada satu pun yang menyinggung, seolah-olah tidak penting, itu tidak layak untuk dipertanyakan, padahal itu adalah bagian yang paling krusial dalam proses perencanaan ini," sambung dia.

Baca juga: Pernah Rusak Jok Harley-Davidson Mario Dandy, Alasan Shane Takut Hentikan Penganiayaan D

Kendati demikian, kata Mellisa, dalam kesaksian Amanda, ada beberapa hal yang terbongkar.

Salah satunya adalah soal berubahnya nomor polisi di mobil Rubicon Mario Dandy.

Mellisa pun menilai perubahan itu dilakukan secara sengaja oleh Mario agar rencana jahatnya tidak terbongkar.

"Plat nomor yang mana diketahui oleh Amanda ternyata selama ini, setiap kali jalan, pakai yang (huruf belakang) TBP, bukan pakai yang plat nomor 120 DEN," kata Mellisa.

"Sehingga kami menilai, memang dia menggunakan itu untuk tujuan-tujuan jahatnya, melakukan pengganiayaan kepada D, sehingga setelah kejadian itu terlaksana, diganti kembali ketika Rubicon itu sempat keluar," imbuh dia.

Baca juga: Ayah D Tak Tahan dengan Sikap Mario Dandy Selama Persidangan

 


Adapun mantan kekasih dari terdakwa Mario Dandy yaitu Anastasia Pretya Amanda (19) menjadi salah satu saksi dalam sidang lanjutan kasus penganiayaan D di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (4/7/2023).

Duduk di kursi roda, Amanda menyampaikan berbagai kesaksiannya, antara lain tentang bagaimana ia mengenal terdakwa dan seperti apa sifat asli dari Mario Dandy.

Dalam kesaksiannya tersebut, Mario disebut memiliki jiwa tempramen dan emosi yang meledak-ledak.

Mario sendiri merupakan anak dari mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan RI, Rafael Alun Trisambodo.

Mario menganiaya korban D pada 20 Februari 2023 di Kompleks Green Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Baca juga: Shane Lukas Blak-blakan Cerita Adegan Penganiayaan D, Peragakan Tendangan Free Kick ala Mario Dandy

Mario marah karena mendengar kabar dari saksi bernama Amanda (19) yang menyebut AG yang mendapat perlakuan tidak baik dari korban.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Megapolitan
KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

Megapolitan
Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com