Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Sampah di Kolong Rumah Kapuk Muara hingga Mencuat Polemik Tanah Sengketa

Kompas.com - 05/07/2023, 05:56 WIB
Baharudin Al Farisi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

Kata Syafrudin, warga gotong royong memangkas ilalang yang menjulang tinggi ke atas agar rumah panggung berdiri.

Pria yang sudah menjabat sebagai Ketua RT selama lima periode ini mengungkapkan, sampah yang berserakan di kolong rumah panggung warga sudah ada sebelum permukiman kumuh itu berdiri.

"Rumah itu belum berdiri pun, sampah sudah ada. Karena itu memang empang, semak belukar (dulunya)," ucap dia.

Baca juga: Warga Kapuk Muara Tinggal di Atas Tumpukan Sampah, DPRD DKI: Relokasi ke Rusunawa

Bangun jalan cor bertahap

Saat rumah-rumah panggung ini dibangun, akses jalan hanya mengandalkan batang bambu yang dirangkai.

Namun, Syafrudin bersama warga sekitar berinisiatif membangun jalan cor. Tujuannya supaya bisa dengan mudah dilalui sepeda motor walau lebarnya tidak seberapa.

Warga sekitar akhirnya urunan dan baru terealisasi pada 2005.

Pengerjaan jalan cor itu secara bertahap hingga akhirnya kini bisa dipergunakan untuk menyambung satu titik ke titik yang lain.

"Kami punya inisiatif dan semangat untuk membangun jalan. Kami musyawarah. Masalah membangun jalan itu dari swadaya masyarakat. Total semuanya pure dari masyarakat," ungkap dia.

Tidak main-main, Syafrudin menyebutkan biaya pembangunan jalan cor ini mencapai angka miliaran rupiah.

Baca juga: Begini Potret Warga Kapuk Muara yang Belasan Tahun Hidup di Atas Sampah Mereka Sendiri

Tinggi tumpukan sampah 1 meter

Pria yang akrab disapa Udin itu pesimistis pihak terkait hendak membersihkan sampah secara keseluruhan.

Menurut dia, sampah-sampah tersebut kini sudah setebal kurang lebih satu meter.

"Jadi, walaupun dibersihkan, waduh, itu mau berapa ratus mobil juga enggak bakal bisa. Karena tebalnya sampah itu sudah satu meter. Dari dulu diinjak saja juga enggak jeblos. Cuma hanya membal saja," ujar Syafrudin.

Setidaknya ada 400 rumah panggung yang di kolongnya terdapat tumpukan sampah.

Luasnya diperkirakan 2 hektare.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com