Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Agus Fitrianto
Dosen Arsitektur dan Praktisi Arsitek

Seorang Arsitek berlisensi dan Pengajar Prodi Arsitektur

Jakarta International Stadium (JIS) dan Dilema Standardisasi FIFA

Kompas.com - 05/07/2023, 11:35 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

JAKARTA International Stadium (JIS) adalah stadion terbesar nomor 7 di Asia jika melihat dari kapasitasnya sebesar 82.000 penonton.

JIS direncanakan akan menjadi salah satu Venue stadion Piala Dunia U17. Namun, setelah dilaksanakan evaluasi dan studi kelayakan, ada sejumlah catatan, yaitu perbaikan pada aspek aksesibilitas, aspek keselamatan, dan kualitas rumput.

Pengecekan dilakukan Menteri Badan Usaha Milik Megara (BUMN) sekaligus Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir dan Menteri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Selasa (4/7/2023).

Sejarah Perencanaan JIS

Jika menelusuri dari perencanaan JIS, desain awal berasal dari pemenang sayembara yang diselenggarakan oleh Pemprov DKI (Dinas Pemuda & Olahraga DKI Jakarta) dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta pada awal 2010.

Dilanjutkan ke tahap detail desain bersama pemenang tender waktu itu, PT. Arkonin. Pada saat itu terkendala lahan sehingga proyek ditunda.

Pada Desember 2018, bersama PT. Jakarta Konsulindo untuk merancang ulang dengan perubahan kriteria; jumlah penonton serta atap stadion yang bisa dibuka tutup, menghilangkan track atletik.

Kemudian pada Mei 2019, PT. PDW diajak bergabung KSO pemenang tender untuk menyelesaikan pengembangan desain dari basic design yang sudah dikerjakan.

Penggunaan konsep utamanya adaptasi dari budaya Betawi sekaligus merayakan keberagaman Jakarta sebagai kota milik semua.

Bentuk arsitektur dinamis melingkar, selain bentuk dasar stadion, melambangkan kegiatan olahraga yang dinamis.

Kemudian pada saat perubahan desain tahun 2018, selubung stadion diubah karena kapasitas bertambah signifikan.

Konsep dan Pendekatan JIS

Secara konsep jika ditilik dari bentuk dan orientasi desain JIS, lebih mengutamakan konsep-konsep urban atau perkotaan modern. Pendekatan aksesibilitas dengan transportasi umum massal, ruang-ruang publik, dan perlengkapan taman lebih diutamakan.

Konsep ini menjadi wajah yang coba diwujudkan oleh perancangan demi mengimbangi konsep kota Jakarta, yaitu kota kolaborasi, di mana masyarakat berkumpul melakukan komunikasi pada ruang-ruang publiknya.

Visi Kota Kolaborasi didasari oleh gagasan yang melibatkan warga kota untuk menciptakan ekosistem saling mendukung.

Secara pendekatan makro ini, penulis menilai bahwa JIS tidak memfokuskan pada satu kegiatan, yaitu pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan sepak bola.

JIS cenderung sebagai wadah yang lebih utama untuk visi kolaborasi ini, di mana JIS menjadi ruang tempat konser, berkumpul, berdiskusi dan berkreasi oleh penduduk Jakarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Megapolitan
Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Megapolitan
Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com