Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Supaya Objektif, Anggota Fraksi PKS Sebut Pengecekan JIS Seharusnya Dilakukan FIFA

Kompas.com - 05/07/2023, 19:33 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Ismail meminta FIFA menilai Jakarta Internasional Stadium (JIS) secara langsung guna memastikan kualitas lapangan untuk Piala Dunia U-17.

Pengecekan langsung yang dilakukan FIFA agar penilaian terkait standarisasi stadion itu lebih objektif.

"Sehingga ketika FIFA yang memberikan penilaian itu lebih objektif," kata Ismail saat dikonfirmsi, Rabu (5/7/2023).

Menurut Ismail, pembangun JIS sedari awal sudah sesuai dengan standar internasional dan FIFA. Tak terkecuali kualitas rumput di stadion.

Baca juga: Jakarta International Stadium (JIS) dan Dilema Standardisasi FIFA

Tidak hanya itu, kata Ismail, aksesibilitas JIS juga telah memadai untuk menghindari warga yang ingin masuk dan keluar stadion.

Selain itu, JIS juga sudah dilengkapi dengan pintu kecil di beberapa sisi dan basement yang dapat mempermudah akses pengunjung.

"Coba flashback rencana pembangunan JIS ini, terus prosesnya seperti apa, sehingga nanti benar-benar melihat oh ternyata dia memang sudah memenuhi standar ini," ucap Ismail dari Fraksi PKS.

Sebelumnya, Menteri BUMN sekaligus Ketua PSSI Erick Thohir, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono meninjau Jakarta International Stadium pada Selasa (4/7/2023).

Baca juga: Rencana Permak JIS demi Peluang Jadi Venue Piala Dunia U-17...

Peninjauan itu untuk melihat infrastruktur yang harus diperbaiki karena JIS masuk dalam opsi venue pertandingan sepak bola Piala Dunia U-17.

Ada beberapa infrastruktur di JIS yang disebut belum memenuhi standarisasi FIFA untuk penyelenggaraan event internasional itu. Salah satunya yakni soal rumput.

Basuki menyebut rumput JIS tidak standarisasi FIFA sebagai venue Piala Dunia U-17. Rumput JIS itu nantinya akan diganti.

Menurut Basuki, biaya penggantian rumput JIS agar sesuai dengan standarisasi FIFA akan menghabiskan anggaran sekitar Rp 6 miliar.

"Tadi saya sampaikan (untuk biaya ganti rumput) keroyokan. Menurut pak Kamal (ahli rumput) sekitar Rp 6 miliar satu lapangan," ujar Basuki di JIS, Selasa (4/7/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Megapolitan
Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Megapolitan
5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

Megapolitan
Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Korban Begal Bermodus "Debt Collector" di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com