Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbobot 230 Kilogram, Remaja Obesitas di Ceger Sulit Bergerak

Kompas.com - 06/07/2023, 15:14 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahmad Juwanto (19), remaja pengidap obesitas di Ceger, Cipayung, Jakarta Timur, semakin kesulitan bergerak.

Sebab, berat badannya yang sudah mencapai 230 kilogram mempengaruhi keluwesannya dalam beraktivitas.

"Dia bisa geser tubuhnya sedikit. Tapi kalau mau melakukan sesuatu, kayak misalnya ke kamar mandi, saya bantuin," kata nenek Juwanto, Lina (54), di Jalan SMP 160 RT 007 RW 03, Ceger, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (6/7/2023).

Sejak kecil, Juwanto sudah memiliki bobot yang lebih besar daripada anak-anak seusianya.

Baca juga: Remaja Obesitas Seberat 230 Kg di Ceger Dievakuasi ke RS Adhyaksa Jakarta Timur

Lina tidak mengingat betul berapa kilogram tubuh Juwanto pada saat itu.

Namun, sejak sekitar kelas 5 SD, berat badan Juwanto semakin bertambah seiring waktu.

Bahkan, ia berhenti sekolah saat menginjak kelas 2 SMP karena berat badannya. Sampai saat ini, Juwanto masih belum bersekolah kembali.

Walaupun berat badannya melebihi batas normal, salah satu cucu Lina itu masih memiliki kondisi fisik yang baik.

Baca juga: Remaja Pengidap Obesitas di Ceger Jaktim Sudah Miliki Tubuh Besar sejak SD

Bahkan, Juwanto masih bisa membuka warung bersama kakaknya sejak putus sekolah.

Namun, dua bulan belakangan, Juwanto sudah tidak lagi berjualan. Selain karena berat badannya yang kian meningkat, ia juga mengeluhkan rasa nyeri pada tangan dan kakinya.

"Keadaan fisiknya menurun dua bulan ini. Keluhannya sakit di tangan dan kakinya. Masih bisa bergerak, tapi berasa sakit katanya," ucap dia.

"Dua bulan belakangan dia sudah enggak beraktivitas dagang lagi," imbuh Lina.

Sejak keluhan soal tangan dan kaki disuarakan oleh Juwanto, Lina mengaku bahwa keluarga hanya melakukan pengobatan alami.

Baca juga: Curhat Remaja Pengidap Obesitas ke Nenek: Ingin Diet dan Punya Tubuh Normal

Baru lah beberapa hari belakangan ini, Juwanto melakukan pengobatan medis dan mendapat rujukan ke RS Adhyaksa.

"Dievakuasi ke rumah sakit untuk dikontrol dan diturunkan berat badannya," jelas Lina.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com