JAKARTA, KOMPAS.com - Kuasa hukum Shane Lukas, Happy Sihombing mengatakan, pihaknya akan menghadirkan ahli pidana dan psikolog pada sidang selanjutnya yang digelar pekan depan, Selasa (11/7/2023) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Dua ahli ini dihadirkan untuk meringankan Shane Lukas.
"Kami rencana akan mengajukan ahli pidana sama ahli psikolog," ucap Happy Sihombing kepada wartawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (6/7/2023).
Sebelum memutuskan untuk mengajukan kehadiran ahli psikolog, Happy berkata, pihaknya sudah beberapa kali meminta ke Jaksa Penuntut Umum (JPU) dan Majelis Hakim untuk memberikan hasil pemeriksaan Apsifor (Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia) Shane Lukas.
Baca juga: Akal-akalan Mario Dandy Libatkan Shane Lukas dan Bohongi Polisi Saat BAP
"Kami minta sudah berapa kali ke JPU, ke majelis hakim untuk kami diberikan hasil Apsifor, karena klien kami itu seingat saya dua kali diperiksa tentang psikologisnya," papar Happy.
Sebab, lanjut kata dia, sebelumnya dalam perkara AG (15), mantan pacar terpidana penganiayaan Mario Dandy, sudah mendapatkan Apsifor tersebut.
"Sedangkan dalam perkara AG, AG itu mendapatkan (hasil Apsifor). Kami sudah konfirmasi dengan kuasa hukum AG, dia mendapatkan. Ini kan sama, AG diperiksa tentang Apsifornya tentang psikologi forensiknya. Klien kami juga diperiksa. Kenapa tidak ada di berkasnya yang diserahkan penyidik kepada jaksa. Jaksa sih mengatakan tidak ada," tutur Happy Sihombing.
Maka dalam kesempatan ini, pihaknya ingin agar perkara tersebut secara komprehensif berjalan dengan adil.
Baca juga: Shane Lukas Mengaku Diperbolehkan Main Gitar oleh Polisi di Mapolsek Pesanggrahan
"Ya berikanlah hak-hak kami supaya kami juga bisa melakukan pembelaan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang menjadi hak klien kami," ucap dia.
Kendati begitu, Happy berkata belum tahu pasti seberapa spesifik hasil Apsifor ini bisa meringankan kliennya. Sebab belum membaca hasil dari Apsifor milik Shane Lukas.
"Kami belum bisa mengatakan itu karena kami belum baca hasil apsifor-nya. Jadi kami belum bisa menyimpulkan apakah apsifor-nya signifikan atau tidak.
Tapi mudah-mudahan minggu depan bisa diberikan kepada kami sehingga kami bisa melihat apa yang menguntungkan secara psikolog dari kejadian-kejadian yang selama ini dialami oleh Shane. Karena dia katakanlah dalam kategori remaja," tandas Happy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.