Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Pastikan Pria yang Tewas Bersimbah Darah di Cikarang Bukan Korban Pembunuhan

Kompas.com - 09/07/2023, 14:41 WIB
Joy Andre,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi Kompol Widodo menyimpulkan bahwa A (40) bukan tewas karena dibunuh.

Adapun pria paruh baya itu ditemukan tewas di halaman rumahnya dengan kondisi bersimbah darah dan sejumlah luka tusuk, Jumat (7/7/2023).

"(Bunuh diri) dugaannya begitu, berdasarkan saksi-saksi, ya," kata Widodo saat dihubungi Kompas.com, Minggu (7/7/2023).

Baca juga: Pria di Cikarang Ditemukan Bersimbah Darah dan Penuh Luka, Polisi: Belum Bisa Disimpulkan Sebagai Korban Pembunuhan

Widodo mengatakan, A tewas dengan cara melukai dirinya sendiri menggunakan sebilah celurit. Hal itu diduga ia lakukan karena kondisinya yang depresi.

Senjata tajam itu bahkan masih digenggam ketika korban ditemukan tewas bersimbah darah.

"Kata temannya (saksi), dua hari sebelum kejadian, dia bertingkah aneh seperti orang stres, terus sampai di rumah juga gitu, seperti orang kesurupan," ungkap Widodo.

Widodo mengatakan, jenazah A sudah diserahkan ke keluarga dan kini sudah dikebumikan.

"Iya (diserahkan ke keluarga) setelah proses otopsi kemarin," lugas dia.

Diberitakan sebelumnya, A ditemukan tewas bersimbah darah di wilayah Desa Simpangan, Cikarang Utara, Jumat (7/7/2023). Korban ditemukan tewas dengan sejumlah luka di tubuhnya.

"Ada beberapa luka di tubuh, termasuk di perut," kata Kapolsek Cikarang, Kompol Samsono kepada wartawan, Jumat.

Baca juga: Pria Ditemukan Bersimbah Darah di Cikarang, Ada Celurit di Dekat Jasadnya

Selain sejumlah luka, kata Samsono, sebilah celurit juga ditemukan di dekat tubuh korban.

Kendati demikian, Samsono belum bisa menyimpulkan soal keberadaan celurit tersebut.

"Barang bukti (jenis celurit) ada yang kami temukan, semua tunggu hasil penyelidikan," ucap Samsono kala itu.

Jasad korban pun saat itu langsung dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk guna proses lebih lanjut.

"Kami masih menunggu fakta-fakta dari penyelidikan yang ada, jenazah kami kirim ke RS Kramatjati untuk diotopsi," kata Samsono.

"Tunggu proses penyelidikan saja, nanti jika sudah ada hasil dari otopsi, kami lakukan rilis di Polres Metro Bekasi," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com