JAKARTA, KOMPAS.com - Wacana Jakarta International Stadium (JIS) menjadi kandang tim sepak bola Persija Jakarta ditanggapi oleh The Jakmania, pendukung dari tim tersebut.
Damar Widhiatmojo (25) salah satu. Ia menilai, sah-sah saja jika Persija Jakarta memiliki kandang di JIS, namun area parkir yang terbatas bisa menjadi halangan untuk pendukung yang akan datang.
"Kendala di sana lahan parkirnya enggak ada, terakhir nonton bola di sana, hampir semua yang bawa kendaraan pribadi parkir di salah satu kampus, di rumah sakit, dan ada juga di pujasera (food court), itu jelas ganggu dan merugikan banyak orang," kata Damar saat dihubungi Kompas.com, Minggu (9/7/2023).
Baca juga: Saat Sejumlah The Jakmania Ragukan Kelayakan JIS Sebagai Kandang Persija
"Solusinya mungkin harus ada lahan parkir yang sangat cukup untuk motor dan mobil, atau setidaknya ada stasiun dan halte baru yang langsung menuju ke JIS, kalau mau stadion itu dipakai untuk event," sambung dia.
Tak hanya area parkir, suporter Persija asal Jakarta Selatan itu menilai, perbaikan juga perlu dilakukan di akses masuk suporter.
Minimnya akses tentu akan merugikan penonton. Terlebih, kapasitas di stadion tersebut cukup besar dan bisa menampung puluhan ribu orang.
"Menyinggung fasilitas di sana, belum pantas sih stadionnya dipakai, pintu untuk keluar masuk hanya ada satu, itu akan memakan banyak waktu untuk suporter masuk," ujar Damar.
Baca juga: The Jakmania: Sepatutnya Tim Jakarta Main di Tanahnya Sendiri, apalagi JIS Stadion Kebanggaan
Baca juga: JIS Diwacanakan Jadi Kandang Persija, The Jakmania: Belum Pantas, Perlu Diperbaiki
Meski begitu, ia tetap mendukung apapun keputusannya nanti, termasuk jika Persija Jakarta diizinkan berkandang di sana.
Denny Putra (24), seorang suporter dari tim Persija Jakarta juga punya pendapatnya sendiri.
Ia sendiri menyatakan jika JIS sudah layak menjadi kandang Persija. Namun, Denny mengakui kalau Pemprov DKI Jakarta perlu sedikit membenahi masalah yang ada di sana.
"Kalau menurut saya, fasilitas di JIS sudah lebih dari cukup. Stadion itu hanya perlu dipoles sedikit lebih baik, terlebih sarana prasarana yang seharusnya bisa dievaluasi lagi," imbuh Denny.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.