Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Jakmania: Sepatutnya Tim Jakarta Main di Tanahnya Sendiri, apalagi JIS Stadion Kebanggaan

Kompas.com - 09/07/2023, 21:20 WIB
Joy Andre,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah seorang The Jakmania, suporter dari tim sepak bola Persija Jakarta menilai, sudah waktunya tim asal DKI Jakarta punya kandang untuk bertanding di Liga satu.

Salah seorang The Jakmania, Denny Putra (24) mengungkapkan, Jakarta International Stadium (JIS) dianggap cocok untuk menjadi rumah bagi Persija Jakarta.

Terlebih, JIS yang memiliki kapasitas cukup besar itu dinilainya sebanding dengan banyaknya suporter dari tim Macan Kemayoran tersebut.

"Ada dua hal yang bikin JIS layak. Hal pertama, JIS secara kapasitas memadai dibanding stadion-stadion lain yakni Stadion Patrio Candrabhaga di Bekasi," ucap Denny kepada Kompas.com, Minggu (9/7/2023).

"Terus yang kedua, sudah sepatutnya tim Jakarta bisa main di tanahnya sendiri, apalagi JIS itu stadion kebanggaan warga DKI Jakarta," ujar dia.

Baca juga: JIS Diwacanakan Jadi Kandang Persija, The Jakmania: Belum Pantas, Perlu Diperbaiki

Suporter asal Kota Bekasi itu juga menyebut, letak JIS di Jakarta Utara cukup terjangkau meski di sana juga terdapat tim sepak bola Persitara Jakarta Utara dan rentan terjadi bentrokan.

Hal itu dikarenakan The Jakmania dan North Jak, kelompok suporter Persitara Jakarta Utara merupakan rival wilayah.

"Ya kalau permasalahan itu (letak JIS di Jakarta Utara), lebih baik tidak terlalu jadi masalah dan rumit. Masa tim asal Jakarta justru enggak bisa main di Jakarta," ucap dia.

Suporter The Jakmania yang lain, yakni Damar Widhiatmojo (25) juga menuturkan hal yang sama.

Baca juga: Mencuat Lagi, Wacana JIS jadi Kandang Bagi Persija Jakarta

Namun begitu, Damar meminta agar Pemprov DKI Jakarta mau membenahi terlebih dahulu segala permasalahan yang ada di JIS, termasuk akses parkir dan area keluar masuk.

"Kendala di sana lahan parkirnya enggak ada, terakhir nonton bola di sana, hampir semua yang bawa kendaraan pribadi parkir di salah satu kampus, di rumah sakit, dan ada juga di pujasera (food court), itu jelas ganggu dan merugikan banyak orang," kata Damar.

"Solusinya mungkin harus ada lahan parkir yang sangat cukup untuk motor dan mobil, atau setidaknya ada stasiun dan halte baru yang langsung menuju ke JIS, kalau mau stadion itu dipakai untuk event," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com