JAKARTA, KOMPAS.com - Camat Menteng Suprayogi sering kali menjadi korban kemacetan di Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat. Sebab, bahu jalan kerap 'dimakan' sebagai tempat parkir liar.
"Jangankan aduan (warga), saya juga susah kalau lewat situ," kata Suprayogi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (12/7/2023).
Pihak Kecamatan Menteng telah beberapa kali menindak pelanggaran itu.
Baca juga: Jalan Cikini Raya Macet Akibat Parkir Liar, Camat Menteng Cari Solusi
Kini, Suprayogi berencana melakukan pertemuan bersama pemangku kepentingan atau stakeholder dan pihak berwenang lainnya untuk mencari solusi.
“Harus ada solusinya untuk parkiran ini. Mereka 'makan' bahu jalan, trotoar sebelah kiri. Alternatifnya cuma satu, penampungan di Taman Ismail Marzuki (TIM),” ujar Suprayogi.
Rencananya, pengelola TIM akan turut diundang ke dalam pertemuan untuk berdiskusi apakah lahannya boleh dipakai untuk parkir kendaraan pengunjung restoran khas Sunda atau tempat hiburan malam di area setempat.
“Minggu ini (pertemuannya). Sabtu malam, paling telat Senin malam,” ucap dia.
Baca juga: Mobil Pengunjung Restoran di Cikini Parkir Liar, Makan Setengah Badan Jalan
Sebelumnya diberitakan, bahu Jalan Cikini Raya kerap digunakan untuk parkir liar, baik siang atau malam hari.
Pada jam makan siang dan malam, di depan sebuah restoran khas Sunda yang terletak di perpotongan Jalan Ciliman terdapat antrean parkir mobil yang mengular.
Sejumlah motor juga terlihat terparkir di trotoar dekat pintu masuk restoran.
Akibat mobil parkir di bahu jalan, Jalan Ciliman menjadi semakin sempit, hanya tersisa setengahnya.
Baca juga: Parkir Liar di Cikini jadi Mata Pencaharian, Warga Sekitar Raup Rp 150.000 Tiap Akhir Pekan
Sementara itu, sejumlah tempat hiburan malam, antara lain Lucy in the Sky dan Camden Bar, juga ramai pengunjung setiap jelang akhir pekan.
Setidaknya, terdapat lebih dari 10 mobil yang parkir di bahu jalan dan memakan jalur sepeda. Ada pula mobil yang diparkir di trotoar.
Akibat parkir sembarangan itu, arus lalu lintas dari arah Menteng Huise menuju Stasiun Cikini menjadi tersendat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.