JAKARTA, KOMPAS.com - Taman Maju Bersama (TMB) Tulip di Ciracas, Jakarta Timur, diduga sering menjadi tempat mesum dan mabuk-mabukan para remaja tak dikenal.
Ketua RT 004/RW 10 Kelurahan Kelapa Dua Wetan Saipul Fadli mengatakan, ini karena taman itu minim pencahayaan.
"Alasan taman disalahgunakan oleh remaja dari luar wilayah sini ya memang murni karena minim pencahayaan. Coba kalau datang malam, gelap gulita itu," ujar dia di Jalan Sepakat, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (14/7/2023).
Baca juga: Warga Resah, Taman Tulip di Ciracas Sering Jadi Tempat Nongkrong Remaja Nakal
Taman sudah ada sejak 2001 dan pernah dipugar menjadi TMB Tulip oleh Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta beberapa tahun lalu.
Di taman, terdapat sebuah aula semi-outdoor yang memiliki beberapa lampu penerangan.
Di beberapa titik di sepanjang jalanan dalam taman juga ada lampu penerangan. Namun, lampu tidak pernah menyala sampai saat ini.
Para remaja nakal tidak suka taman terlalu terang karena dapat menghambat aktivitas mereka, sehingga lampu dirusak dan dipecahkan.
"Mereka berbuat seperti itu juga karena taman ini tidak ada penjagaan. Tapi, intinya sih satu, karena enggak ada pagar satu pintu," tegas Saipul.
"Warga sudah sering mengeluhkan, kenapa enggak dipagar. Sampai sekarang belum ada langkah, kecuali penjagaan karena habis ada tawuran baru-baru ini," sambung dia.
Baca juga: Saat Gedung K-Link Tower Terbakar, Ada Acara Pernikahan di Lantai 5
Ada beragam kenakalan remaja yang sering dilakukan di TMB Tulip, termasuk merusak tanaman untuk menerobos masuk ke dalam taman.
Tanaman yang rusak berada di pojok kanan bawah taman, tepatnya di seberang gang menuju permukiman warga.
Tanaman yang seharusnya berdiri tegak membentuk pagar setinggi lebih kurang 40 sentimeter, rata dengan tanah.
Bahkan, di area rerumputan jadi terdapat jalur setapak karena rumput botak imbas sering dilewati motor.
"Enggak ada ini dulu jalur begini. Ini gara-gara mereka sering pakai buat naik motor lewat sini. Tanaman dihancurin, merek terabas pakai motor," ujar Saipul.
Baca juga: Warga Cengkareng Ini Unjuk Rasa di Depan Sekolah Usai Anaknya Tersingkir dari PPDB SD Jalur Zonasi
Tanaman yang rusak ini juga berada di seberang area tempat duduk melingkar. Area itu berada di pojok kanan atas kawasan taman serta sedikit tertutup oleh pepohonan rindang.
Jika dilihat dari pintu masuk taman atau area parkir kendaraan, tidak akan ada yang tahu ada orangsedang duduk di belakang area tempat duduk melingkar itu.
Di sinilah para remaja itu diduga sering mabuk-mabukan, bahkan menggunakan narkoba.
Ada momen ketika Saipul dan pengurus RT lainnya menemukan lintingan ganja di tempat duduk itu.
Namun, kenakalan paling parah menurut dia adalah saat mereka sengaja membawa kasur ke Taman Tulip.
Baca juga: Bertemu Anies Baswedan, Ketua RT Keluhkan Blok E Kampung Susun Akuarium yang Tak Kunjung Dibangun
Biasanya, kasur digelar di area rumput yang tidak jauh dari area tempat duduk melingkar.
Kebetulan, area rerumputan itu berada di tanah yang lebih rendah, serta sedikit tertutup oleh lapangan, jalanan taman, dan pepohonan.
"Taman jadi tempat buat mereka bawa perempuan. Mereka bawa kasur untuk berbuat mesum di rerumputan itu," terang Saipul.
Sebelumnya diberitakan, seorang laki-laki berinisial MR (23) tewas akibat tawuran di Jalan Sepakat pada Selasa sekitar pukul 04.00 WIB.
TMB Tulip dijadikan sebagai titik temu para remaja itu untuk tawuran.
Bercak darah korban yang tewas akibat senjata tajam masih tertinggal di jalanan itu sampai saat ini.
Polsek Ciracas telah menangkap para pelaku tawuran. Kasus ini dilimpahkan ke Polres Metro Jakarta Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.