Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pengamen Badut Pukul Mobil yang Ditumpangi Balita di Sawangan

Kompas.com - 18/07/2023, 18:03 WIB
Muhammad Naufal,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Rekaman video menampakkan seorang badut memukul mobil yang melintas di pertigaan Jalan Raya Sawangan viral di media sosial.

Video ini diunggah akun TikTok @sawangan_info pada Minggu (16/7/2023).

Dalam rekaman video itu tampak dua anak kecil yang berada di kursi depan sebuah mobil.

Satu anak berjenis kelamin laki-laki, satunya perempuan. Kedua anak tersebut sedang melihat ke arah jendela mobil yang memang terbuka.

Di saat yang bersamaan, ada anak kecil yang memakai kostum badut melewati mobil tersebut.

Orang dewasa yang berkostum badut kemudian mengikuti di belakangnya.

Tiba-tiba, pengamen badut tersebut memukul mobil sang perekam video menggunakan wadah cat yang sudah kosong.

Cerita pengemudi mobil

Pengemudi mobil berinisial ES (39) mengungkapkan, peristiwa dalam video itu terjadi pada Sabtu (15/7/2023) malam.

Video itu direkam oleh istri ES, yakni KL (31), dari kursi penumpang. 

Saat itu, ia sekeluarga dari arah Pancoran Mas hendak menuju kediamannya di Sawangan, melalui Jalan Raya Sawangan.

"Anak saya kan suka dengan telolet bus. Ada satu bus telolet lewat, ada suaranya. Nah, anak saya minta dibuka kacanya. Saat itu, kacanya masih kebuka, istri saya merekam momen di mana anak-anak ngelihat telolet," urai ES melalui sambungan telepon, Selasa (18/7/2023).

Baca juga: Kapolres Tangsel Minta Maaf atas Kasus Suami Aniaya Istri Hamil di Serpong

Kemudian, ada dua badut yang terdiri dari orang dewasa dan anak kecil lewat di depan mobil ES.

Saat itu, ES tak berprasangka apa pun terhadap badut-badut tersebut.

Ia juga tak berniat untuk memberi uang kepada badut-badut tersebut.

"Mungkin, si badut itu melihat kalau saya merekam, tapi enggak ngasih uang. Saya posisinya enggak niat juga untuk ngasih uang. Pada saat badut itu lewat, dia mukul ember itu (ke mobil)," urainya.

ES awalnya tak melihat aksi pemukulan tersebut. Sampai akhirnya, KL memberitahu bahwa badut yang berusia dewasa memukul mobil mereka.

ES sontak mencari keberadaan badut itu. Namun saat keluar dari mobilnya, ES sudah tak melihat keberadaan sang badut.

Baca juga: Ada Mahasiswa Demo, Simpang Halte CSW Macet

Karena kondisi lalu lintas padat, ES pun akhirnya melanjutkan perjalanan.

"Saya coba keluar, tapi badut itu udah enggak ada, udah kabur," ujar dia.

ES memastikan badut itu memukul mobilnya. Namun, pukulan itu tak mengenai kedua buah hatinya maupun istrinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Megapolitan
Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com