Ristanto mengaku sempat bertanya terkait persentase keberhasilan menggunakan alat ini kepada dokter.
"Saya tanya ini besar kemungkinan gimana dokter? (Dokter menjawab) 'Ya namanya alat pasti ada risikonya, pak'," ujar Ristanto.
Ia pun bertanya kembali, berapa persen tingkat keberhasilan tindakan tersebut.
"Lah saya tanya lagi, ini berapa persen, 'Ya 95 persen bisa selamat, tapi 5 persennya bisa gagal bisa henti jantung'. Ya sudah akhirnya dikerjakan, katanya enggak ada pilihan lain," jelas dia lagi.
Baca juga: Pria Berbobot 200 Kg Meninggal di RSCM, Alami Sesak Napas dan Dahak Berdarah Sebelum Berpulang
Kepada Ristanto, dokter menyampaikan tindakan ini adalah satu-satunya cara yang bisa dilakukan saat itu.
Namun, setelah tindakan selesai, kondisi adiknya, Cipto malah semakin memburuk.
"Ini udah dikerjakan, kondisinya (Cipto) semakin parah, yang tadi tekanan darahnya 100 sekarang berubah jadi 50," ujar dia.
Saat memasuki ruang tempat Cipto dirawat, Ristanto sudah menemukan adiknya dalam kondisi koma sampai akhirnya meninggal dunia sekitar pukul 03.00 WIB.
"Masuk saya, dia sudah koma, akhirnya jam tiga lewat (meninggal), jantungnya sudah berhenti, jantungnya dipompa kan enggak bisa bisa, dinyatakan meninggal," jelas Ristanto.
Adapun jasad Cipto, kata Ristanto, dikebumikan di Tegal, Jawa Tengah.
Baca juga: Pria Obesitas Berbobot 200 Kg Dirujuk ke RSCM Jakarta
Diberitakan sebelumnya, Cipto sempat dirawat di RSUD Kota Tangerang pada Selasa 4 Juli 2023. Dia kemudian dirujuk ke RSCM pada 11 Juli 2023.
Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Perawatan RSUD Kota Tangerang, Amir Ali mengungkapkan alasan Cipto dirujuk karena peralatan medis di RSCM lebih lengkap, dibandingkan RSUD Kota Tangerang.
"Kami rujuk ke RSCM, karena di RSCM punya peralatan yang lebih lengkap lagi dan perawatannya lebih efektif lagi di RSCM," kata Amir di RSUD Kota Tangerang, Selasa (11/7/2023).
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi (11/7/2023), proses evakuasi Cipto melibatkan sejumlah petugas Pemadam Kebakaran Kota Tangerang.
Para petugas itu telah menyiapkan truk, kasur, tabung oksigen hingga troli dalam proses evakuasi Cipto.
Setelahnya, mereka saling bahu membahu membawa Cipto dari ruang perawatan menuju truk Damkar.
(Penulis: Wasti Samaria Simangungsong | Editor: Irfan Maullana).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.