Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angkat Palang Pintu yang Sudah Tertutup, Pengendara Motor Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Kompas.com - 21/07/2023, 15:00 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pengendara motor berinisial L tewas ditabrak kereta di palang pintu Stasiun Pondok Jati, Jalan Kayu Manis Barat, Matraman, Jakarta Timur, Jumat (21/7/2023) pagi.

Salah satu relawan penjaga pelintasan Stasiun Pondok Jati Septi (24) mengatakan, L nekat mengangkat palang pintu yang sudah tertutup.

"Jam 04.45 WIB, ada kereta dari Stasiun Jatinegara menuju Stasiun Senen. Palang sudah ketutup, dia (L) angkat palang. Ketahuan nekat angkat palang dari CCTV," jelas dia di lokasi kejadian, Jumat.

Baca juga: Sempat Dibongkar Warga, Tiang Beton Pelintasan Kereta di Rawa Indah Citayam Kini Dipasang Lagi

Saat itu, Septi sedang berada di pos penjaga pelintasan kereta Stasiun Pondok Jati bersama beberapa penjaga.

Pada 04.45 WIB, palang pintu sudah turun dan alarm berbunyi dengan lantang.

Namun, seorang petugas melihat L mencoba melintas dari arah Jalan KH Ahmad Dahlan menuju Jalan Kayu Manis Barat.

"Sudah diteriakin sama yang jaga pelintasan, 'Bang, awas ada kereta!'. Dikira para petugas, dia (L) enggak masuk (menerobos). Tahunya dia masuk. Pas kereta mendekat, dia masuk, ya ketabrak," Septi berujar.

Baca juga: Main Ponsel Saat Menyeberang Rel, Seorang Pemuda Tewas Tertabrak Kereta di Bekasi

Usai kejadian, Septi hanya melihat motor L tergeletak di samping salah satu rel, tepatnya di tiang sinyal di sisi Jalan Kayu Manis Barat.

Kala itu, ia sempat mengira bahwa kecelakaan tidak menimbulkan korban jiwa.

Namun, saat melihat ke arah tiang sinyal di sisi Jalan Kayu Manis Barat, Septi melihat L sudah dalam keadaan tewas.

"Jenazahnya nyelip di belakang tiang sinyal. Dia naik motor sendirian," kata Septi.

Penjaga pelintasan KA langsung menghubungi Polsek Matraman untuk melaporkan kejadian itu.

Anggota kepolisian langsung tiba di lokasi dan memeriksa CCTV untuk memeriksa kronologi tewasnya L.

"Setelah itu jenazah diangkut ke RS Cipto Mangunkusumo jam 06.15-an WIB," terang Septi.

Baca juga: Aksi Bunuh Diri Terekam Kamera, Seorang Pria Tiba-tiba Tiduran di Rel Senen Saat Kereta Lewat

Sementara itu, sepeda motor yang digunakan oleh L dibawa pihak polisi. Namun, Septi tidak mengetahui pasti kendaraan dibawa ke mana.

Pantauan di lokasi, Jumat, yang tersisa dari kecelakaan yang menimpa L hanyalah dua buah helm.

Dua helm yang terletak di dekat tiang sinyal itu terdiri dari satu helm berwarna hitam dan satu helm ojek online (ojol) berwarna hijau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com