Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancaman Serius buat Karier Politik Cinta Mega, Anggota DPRD DKI yang Ketahuan Main "Game" Saat Sidang Paripurna

Kompas.com - 26/07/2023, 04:00 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ulah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Cinta Mega, menuai perhatian pengurus pusat.

Elite partai berlogo banteng itu telah memerintahkan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI-P DKI untuk menangani kasus Cinta Mega secara serius.

DPD PDI-P telah menggelar rapat internal untuk menentukan pemberian sanksi kepada Cinta Mega yang diduga bermain game slot saat sidang paripurna pada Kamis (20/7/2023).

Baca juga: Usai Disorot karena Main Game Saat Rapat, Cinta Mega Tak Hadiri Sidang Paripurna

Adapun sidang paripurna saat itu membahas rancangan peraturan daerah (raperda) pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta tahun anggaran 2022.

Dicopot dari DPRD DKI

Berdasarkan hasil rapat internal partai yang digelar Selasa (25/7/2023) malam, DPD PDI-P memutuskan memberikan sanksi pemberhentian Cinta Mega dari kursi DPRD DKI.

Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta, Ady Wijaya menjelaskan, posisi Cinta Mega di DPRD DKI Jakarta akan diganti dengan kader lain melalui mekanisme pergantian antar waktu (PAW).

Pria yang akrab disapa Aming itu bakal langsung mengirimkan surat keputusan DPD PDI-P ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partainya.

"Langsung malam ini juga kami kirim suratnya ke DPP Partai," kata dia di Kantor DPD PDI-P DKI Jakarta, Selasa malam.

Baca juga: PDI-P Copot Cinta Mega dari DPRD DKI Buntut Main Game saat Rapat Paripurna

Terancam dipecat dari partai

Tak hanya beri sanksi PAW, DPD DKI Jakarta mengeluarkan rekomendasi kepada DPP PDI-P untuk memecat Cinta Mega dari keanggotaan partai.

"Tidak perlu (ditelusuri lagi game-nya). Kami sudah pecat kok. Cukup, kan?" ujar Ady.

Kendati demikian, Ady menegaskan bahwa keputusan akhir akan ditentukan DPP PDI-P DKI Jakarta.

Cinta Mega diduga bermain judi online dalam rapat tersebut. Namun, Cinta membantah tudingan itu. Ia mengatakan hanya menunjukkan game Candy Crush pada rekannya.

Baca juga: DPD PDI-P DKI Beri Rekomendasi Pecat Cinta Mega dari Partai

Ady enggan mempersoalkan game apa yang dimainkan oleh kadernya. Ia mengatakan tindakan yang dilakukan Cinta Mega saat rapat adalah kesalahan.

"Main apapun sudah salah di sana ya. Jadi enggak ada urusan mengenai slot kek, game kek, salah saja, titik. Saya mohon maaf," ujar Ady.

Bersamaan dengan itu, Ady menegaskan bahwa partai tidak perlu lagi membuktikan game apa yang dimainkan Cinta Mega.

(Penulis : Tria Sutrisna, Muhammad Isa Bustomi | Editor : Ihsanuddin, Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Irfan Maullana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com