Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa Mengadu PPDB ke Jokowi lewat Video, Orangtua: Saya Ajari Anak Jangan Diam

Kompas.com - 26/07/2023, 16:03 WIB
Firda Janati,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Orangtua Key (9), Agus Hadi Prasetyo (50), menjelaskan alasan dia membuat video rekaman anaknya mengadu ke Presiden Joko Widodo.

Sebagai informasi, dalam video rekaman yang viral di media sosial, Key menceritakan tentang kesulitan teman-temannya di Bantargebang, Kota Bekasi, untuk melanjutkan sekolah karena keterbatasan biaya.

"Jadi kalau dibilang melaporkan (ke Presiden Joko Widodo) terlalu ekstrem banget ya, ini kan bentuk keprihatinan kita, bentuk sumbangsih kita terhadap negara," kata Agus saat ditemui di rumahnya kawasan Sumurbatu, Bantargebang, Kota Bekasi, Rabu (26/7/2023).

Melalui video tersebut, kata Agus, ia berharap adanya pembenahan sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB), terkhusus di wilayah Bantargebang.

Baca juga: Siswa Bantargebang Bikin Video Aduan untuk Jokowi, Sebut Banyak Temannya Tak Bisa Lanjut Sekolah

"Kita mau ada pembenahan dunia pendidikan di negara ini, kalau bisa malah seluruh pendidikan di negara ini gratis," tuturnya.

Mengenai alasannya langsung mengadu ke Jokowi, Agus mengatakan bahwa seluruh masyarakat Indonesia berhak menyampaikan kegelisan kepada pemimpin negara.

"Kenapa Pak Presiden? Ya karena kita punya hak selaku masyarakat kecil untuk bisa curhat, bisa dialog sama Pak Presiden, sesimpel itu sih saya mikirnya," ujarnya.

Melalui video itu juga, Agus mengajarkan kepada Key untuk berani bersuara ketika ada permasalahan yang terjadi di sekitar.

Baca juga: Kadisdik Bantah Isi Video Viral Tentang Ribuan Siswa di Bantargebang Tak Bisa Lanjut Sekolah

"Saya selalu mengajarkan ke anak saya untuk jangan diam ketika ada permasalahan menyergap kita, bersuara saja, dan bertindak melakukan semampu kita," ucap dia.

Sebelumnya diberitakan, sebuah video viral di media sosial. Seorang anak bernama Key melaporkan teman-temannya yang tidak bisa bersekolah.

Key mengatakan, teman-teman seusianya tidak bisa melanjutkan sekolah karena tidak punya biaya.

Dalam video itu, Key juga berharap kepada Presiden Joko Widodo supaya bisa datang ke Bantargebang melihat kondisi teman-temannya.

"Pak Presiden, kawanku terancam enggak bisa melanjuti sekolah karena untuk bisa tetap sekolah harus punya uang atau kenalan pejabat, apa Pak Presiden mau ke sini, Pak, ke Bantargebang nanti aku tunjuki ada ribuan mimpi pelajar di sini yang tertimbun sampah," ujar Key.

Baca juga: Cerita di Balik Siswa Bikin Video Aduan ke Jokowi, Orangtua Prihatin Carut Marut PPDB

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com