Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Mal di Jakarta Sepi, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi Pengusaha Mal

Kompas.com - 28/07/2023, 06:41 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPD Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Jakarta, Mualim Wijoyo menilai, pergeseran fungsi mal telah membuat sejumlah mal di DKI Jakarta yang tak bisa beradaptasi menjadi sepi pengunjung.

Ia menjelaskan, saat ini mal tidak lagi terbatas sebagai pusat perbelanjaan saja.

Fungsi mal sudah bergeser menjadi tempat wisata hingga pertemuan sosial.

"Saya tekankan bahwa mal saat ini bukan hanya sebagai tempat berbelanja tapi juga sarana wisata, juga destinasi sosial," tutur Mualim.

Baca juga: Mal Plaza Semanggi yang Mati Suri, Pengunjung Hanya Datang untuk Makan dan Nonton Bioskop

Ia mengambil contoh dengan perbandingan masa lampau.

Dulu orangtua dan keluarga lebih sering berkumpul di rumah, namun kini banyak yang memilih mal sebagai lokasi pertemuan keluarga.

"Dulu generasi saya dan orangtua saya masih ada orang bertamu, ke saudara, teman dan lainnya. Tapi sekarang orang lebih ke janjian, 'janjian yuk di mal'," katanya.

"Nah itu berarti mal sudah menjadi tempat bersosialisasi bagi masyarakat sekitar," ujar dia.

Sedangkan bagi masyarakat yang berasal dari luar daerah, kerap pula menjadikan mal sebagai destinasi wisata agar mendapat pengalaman baru di perkotaan.

"Bagi teman-teman daerah, mal itu juga sebagai tujuan wisata, bisa wisata belanja, hangout, experience. Apalagi sekarang banyak di medsos restoran menarik. Jadi orang yang datang ke Jakarta ingin mendapat experience itu," tutur Mualim lagi.

Baca juga: Senja Kala Ratu Plaza, Mal Nomor 2 di Jakarta Itu Kini Terlupakan

Dengan fenomena baru ini, maka Mualim tidak heran, mal yang dulu pernah berjaya pada tahun 1990 sampai tahun 2000-an justru kini kondisinya memprihatinkan. 

Catatan Kompas.com, ada sejumlah mal di Jakarta yang kini kehilangan daya pikatnya.

Ratu Plaza, Mal Blok M, dan Plaza Semanggi, ialah tiga di antara sekian mal yang nyaris kosong melompong karena sepinya pengunjung.

Gerai-gerai di mal itu sudah banyak yang tutup permanen.

Untuk itu, Mualim menyampaikan bahwa mal harus bisa memenuhi keinginan pasar dan tentunya terus berinovasi di tengah persaingan saat ini.

Mal tak bisa lagi sekedar menghadirkan pengalaman belanja yang menarik, tapi juga harus bisa menjadi tempat untuk berkumpul dan bersosialisasi.

"Jadi mal itu harus bisa memenuhi keinginan pasar dan berinovasi untuk bertahan," ujar dia.

Baca juga: Ketika Salon Satu-satunya di Mal Blok M Pasrah Berada di Antara Gerai yang Tutup...

Perbaikan, kata dia, juga harus diiringi dengan tenant yang ada di dalam mal tersebut. Terlebih gerai-gerai kuliner yang kini semakin pesat perkembangannya.

"Bukan hanya desain tapi variasi makanan juga harus disesuaikan, apakah western, oriental, lokal. Misal juga walau makanan tempo dulu bisa dikemas dengan baik di resto. Jadi, samping makanan enak, tempatnya juga nyaman," tandas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com