Terlebih lagi, di jalan utama tersebut ada kios ponsel lain yang juga milik Rori.
"Harusnya itu ke arah Cibitung, Taman Aster, tapi enggak ada (enggak lewat). Dia tahu kayaknya saya punya dua konter," imbuh Rori.
Rori mengungkapkan, pelaku sudah sering berkeliaran di wilayah Kabupaten Bekasi. Bahkan, kerabat Rori di Cibarusah mengatakan pernah melihat pelaku.
Wajah pelaku, kata Rori, terekam CCTV yang terpasang di kiosnya.
"Kayaknya memang pemain lama (spesialis), sudah hapal (situasi lingkungan)," ujar Rori.
"(Perawakan) rapi, biasa saja enggak seperti anak jalanan. Usia yang tubuhnya besar kisaran 30 tahun ke atas, sementara yang tubuhnya kecil, sekitar 25 tahun," ungkap dia.
Baca juga: Polisi Sebut Kasus Penipuan Uang Receh Ditukar Tanah sebagai Modus Baru
Kepala Kepolisian Sektor Cikarang Barat Kompol Sutriesno mengungkapkan, kasus penipuan uang receh yang ditukar tanah merupakan kejahatan modus baru.
"Kalau yang dicampur, sepertinya baru (modus penipuan baru)," jelas Triesno saat dihubungi Kompas.com, Kamis.
Sejauh ini, kata Triesno, pihaknya hanya menerima informasi penipuan penukaran uang receh yang jumlahnya tidak sesuai.
Sementara uang koin ditukar dengan tanah, baru ia ketahui.
"Kalau masalah kecurangan, memang sudah pernah. Misalnya, tukar uang Rp 1 juta, dikasihnya Rp 500.000, karena memang kalau uang receh, orang itu malas hitung," ucap Triesno.
Adapun Rori belum melaporkan kejadian yang dialami anak buahnya ke polisi.
Namun, dirinya mengaku sudah didatangi aparat dari Polsek Cikarang Barat.
"Sudah (didatangi polisi) pas hari Selasa (25/7/2023), cek ke sini," ucap Rori singkat.
(Penulis: Joy Andre | Editor: Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Nursita Sari, Irfan Maullana).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.