Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Heru Budi Geram Dengan Kabel Optik Melintang di Jalan, Padahal Sudah Makan Korban

Kompas.com - 28/07/2023, 17:59 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menegaskan tak ingin melihat ada lagi kabel fiber optik yang melintang di jalan Ibu Kota.

Ia pun meminta para provider dari kabel fiber optik di ibu kota untuk segera merapikan kesemrawutan yang ada melalui sarana jaringan utilitas terpadu (SJUT).

"Saya menjabat Oktober 2022. Sampai hari ini sejak menjabat hingga ke depan saya tak mau ada kabel optik yang berantakan. Maka saya minta rapikan," ujar Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (28/7/2023).

Apabila masih menemukan kabel melintang di jalan, Heru akan meminta penanggung jawab segera merapikan. Ia juga meminta Dinas Bina Marga untuk mengawasinya.

Baca juga: Kabel Fiber Optik Melintang di Jalan, Heru Budi: Saya Tak Mau Berantakan, Rapikan!

"Ketika saat itu belum rapi ya tanggung jawab pemasang kabel sebelumnya. Tapi saya minta yang membangun fiber optik atau galian kabel, harus rapi. Saya minta dinas terkait yang mengawasi," ucap Heru.

Awal tahun ini, kabel melintang di tengah jalanan Jakarta telah mencelakakan seorang pria yang sedang melintas.

Warga itu bernama Sultan Rif'at Alfatih. Akibat insiden tersebut pria berusia 20 tahun itu kini tidak bisa hidup normal.

Gunakan alat bantu

Sultan tak lagi dapat menggunakan hidung dan mulutnya untuk bernapas usai lehernya terjerat kabel fiber optik di kawasan Jakarta Selatan.

Baca juga: Tak Bisa Bernapas lewat Hidung-Mulut, Mahasiswa yang Terjerat Kabel Melintang Pakai Alat Bantu Pernapasan

Ayah Sultan bernama Fatih mengatakan, sang anak kini harus menggunakan alat bantu di tenggorokannya agar bisa bernapas.

"Pasca-kecelakaan, dokter memvonis anak saya bahwa tenggorokannya atau tulang muda di tenggorokannya itu putus dan berantakan. Jadi, dia bernapas melalui tenggorokan yang di bagian bawah," kata Fatih saat dihubungi, Jumat (28/7/2023).

Tidak hanya bernapas, Sultan juga tidak bisa makan-minum menggunakan mulut layaknya orang normal. Ia harus memakai selang khusus untuk memperoleh asupan nutrisi sehari-hari.

"Makan minumnya sampai sekarang cuma disuntikkan dari selang. Jadi hanya makanan cair saja yang bisa masuk, susu dan air putih biasanya," tutur Fatih.

Baca juga: Melihat Kabel Fiber Optik Semrawut di Gunung Sahari yang Bikin Jengkel Heru Budi

Karena hanya cairan yang bisa masuk ke tubuh Sultan, kondisi fisiknya kian memprihatinkan. Tubuhnya semakin kurus karena hanya susu dan air putih yang bisa masuk ke tubuhnya.

"Saat ini berat badan anak saya cuma 46 kilogram, padahal awal berat badan dia 69 kilogram," ucap Fatih.

Kronologi kecelakaan

Sebagai informasi, peristiwa yang menimpa Sultan terjadi di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, pada 5 Januari 2023.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Megapolitan
Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 1 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 1 Juni 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com