Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JobStreet Minta Pencaker Lapor jika Ditipu Loker Bodong

Kompas.com - 31/07/2023, 11:58 WIB
Firda Janati,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Platform lowongan kerja (loker) online, JobStreet, meminta pencari kerja (pencaker) untuk segera melapor apabila menjadi korban penipuan lowongan kerja (loker) bodong.

Belajar dari kasus penumpang ojol menjadi korban loker bodong, Head of PR, Social and Content, Indonesia JobStreet by SEEK Adham Somantrie berharap pencaker selalu mengecek detail informasi dari suatu perusahaan sebelum melamar.

"Kami mendorong pencari kerja atau pihak mana pun yang mengetahui tentang insiden tersebut untuk melapor," ujar Adham saat dihubungi Kompas.com, dikutip Senin (31/7/2023).

Adham menuturkan, pihaknya dapat mengambil tindakan tegas terhadap pelaku penipuan berkedok lowongan pekerjaan.

Baca juga: Antisipasi Penipuan Loker, JobStreet Selalu Verifikasi Latar Belakang Perusahaan

"Dengan laporan yang masuk kami dapat memahami situasi dengan lebih baik dan memungkinkan kami untuk segera mengambil tindakan yang tepat," ujarnya.

Ia juga meminta pelapor untuk memberikan detail informasi yang relevan kepadanya, termasuk penjiplakan informasi perusahaan.

"Laporkan jika ada informasi tentang pelaku kejahatan yang menyalahgunakan nama merek dan atau platform kami," kata dia.

Adham mengatakan, pihaknya sangat serius menangani penipuan berkedok loker karena keselamatan pencari kerja merupakan yang utama.

Ia juga ingin mengingatkan semua orang agar berhati-hati saat mencari pekerjaan secara online.

Baca juga: Penyesalan Korban Penipuan Loker di Ruko Bekasi karena Tak Sadar Ada Kejanggalan Sejak Awal

"Selalu verifikasi keabsahan perusahaan dan perekrut yang lamar dan pastikan bahwa informasi dan deskripsi pekerjaan yang diberikan sesuai dengan konten iklan pekerjaan," ucapnya.

Korban penipuan dapat menghubungi JobStreet di +622180825888 atau usersupport-id@jobstreet.com.

Sebelumnya diberitakan, penumpang ojol bernama Gira (22) melamar pekerjaan melalui aplikasi pencari kerja online. Ia kemudian menerima pesan undangan dari perseroan terbatas (PT) yang berbeda dari lamarannya.

"Nama PT di aplikasi Jobstreet dengan di undangan berbeda. Pas pertama saya lamar itu kan namanya Mutiara Logistik, yang di undangan ini Jedeco Manufakturing Otomotif gitu," ujar Gira kepada Kompas.com, Jumat (28/7/2023).

Baca juga: Hilang Jejak Penipuan Berkedok Loker di Ruko Bekasi, padahal Modusnya Sudah Jadi Rahasia Umum

Awalnya Gira tak yakin melamar di PT itu. Namun, di satu sisi, ia melihat deskripsi pekerjaan dalam undangan persis dengan PT yang dia lamar melalui aplikasi pencari kerja online.

Gira melihat gaji, kriteria usia, dan ketentuan lain yang ditawarkan juga persis dengan PT yang dia lamar.

"Saya cek lagi di Jobstreet, perasaan saya enggak pernah daftar di Jedeco ini. Tapi pas lihat dari undangannya kayak kriteria ini, itu, kok sama dengan Mutiara Logistik," kata Gira.

Gira mencoba peruntungan, namun sayangnya dia malah menjadi korban penipuan berkedok loker.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zeo Levana Mengaku Buat Konten 'Terjebak di Busway' atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Zeo Levana Mengaku Buat Konten "Terjebak di Busway" atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Megapolitan
Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Megapolitan
Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Megapolitan
Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Megapolitan
Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Megapolitan
Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

Megapolitan
Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Megapolitan
PPDB 'Online', Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

PPDB "Online", Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma 'Settingan'

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma "Settingan"

Megapolitan
Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com