Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bajing Loncat Berulah di Cakung, Beraksi secara Acak hingga Akhirnya Tertangkap

Kompas.com - 01/08/2023, 07:48 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - RAI, RM, dan TATA, tiga pelaku bajing loncat di Cakung, Jakarta Timur, beraksi pada Minggu (30/7/2023) siang.

Aksinya tertangkap kamera ponsel milik pengemudi mobil yang melaju di belakang tiga bajing loncat saat sedang mencuri gelondongan besi.

Kapolsek Cakung Kompol Syarifah Chaira mengatakan, mereka beraksi secara acak saat melancarkan aksinya.

"Mereka lakukan secara acak, memanjat truk yang lewat, sehingga barang yang bisa diangkut perorangan dibuang ke bawah," ujar dia di Polsek Cakung, Jakarta Timur, Senin (31/7/2023).

Baca juga: Aksi Bajing Loncat di Cakung, Santai Membabat Besi di Dalam Truk pada Siang Hari

Syarifah melanjutkan, barang yang diambil merupakan besi gardan mobil bekas sebanyak satu unit.

Mereka bahu membahu mengeluarkan hasil curian dari dalam truk.

Dalam melancarkan aksinya, dua orang naik ke atas truk yang tampak sedang berhenti, sementara satu orang berada di bawah.

Salah satu pelaku yang menggunakan jaket merah muda menggotong besi itu ke temannya yang berada di luar truk.

Baca juga: Cakung Rawan Bajing Loncat, Kapolsek: Sekecil Apa Pun Kerugiannya, Laporkan

Sementara satu orang lainnya yang berada di dalam truk hanya berdiri memeriksa situasi.

Namun, tutur Syarifah, aksi para pelaku ketahuan oleh sopir dan kernet. Mereka pun akhirnya mengembalikan barang curian dan kabur.

Berdasarkan keterangan sementara dari dua pelaku yang ditangkap, RAI dan RM, mereka baru beraksi sekali.

Namun, polisi masih akan mendalami klaim tersebut. Mereka juga akan mendalami alasan para pelaku beraksi pada siang hari.

Mereka diduga beraksi pada siang hari karena barang bawaan pada truk dan kontainer terbuka mudah terlihat.

"Gampang juga memilih barang yang akan diambil. Keterkaitan dengan sindikat atau tidak juga masih didalami," tutur Syarifah.

Korban tak melapor

Dalam penangkapan RAI dan RM, Polsek Cakung melakukannya berdasarkan unggahan video pencurian yang diunggah di media sosial.

Lantaran para korban tidak melaporkan kasus pencurian, Polsek Cakung membuat laporan polisi model A.

Setelah laporan dibuat, penyelidikan pun dilakukan melalui penelusuran di media sosial, serta wawancara dan kunjungan di tempat kejadian perkara (TKP).

Baca juga: Bajing Loncat di Cakung Ditangkap, Kapolsek: Korban Belum Melapor

RAI dan RM pun ditangkap. Sementara pelaku lainnya berinisial TATA masih dalam pencarian.

"Kebetulan pelaku (yang tertangkap) adalah warga lokal, usianya sekitar 29-30 tahun," terang Syarifah.

Ia melanjutkan, nihilnya laporan dari para korban membuat RAI dan RM tidak bisa dikenakan pasal.

Meski begitu, saat ini dua pelaku telah ditahan di Polsek Cakung untuk dibina dan dimintai keterangan lebih lanjut untuk pendalaman kasus.

Selain itu, pihak kepolisian juga telah memanggil RT dan RW tempat dua pelaku itu tinggal.

"Kami juga akan memanggil RT dan RW di lokasi kejadian. Jadi, selain pelaku diamankan, pejabat lingkungan harus mengetahui siapa pelaku tersebut," jelas Syarifah.

Hal ini agar pejabat lingkungan masyarakat lebih waspada, terutama jika RAI dan RM mengulangi perbuatannya.

Rawan bajing loncat

Atas kasus tersebut, Syarifah mengatakan bahwa Cakung termasuk wilayah yang rawan aksi bajing loncat.

Sebab, salah satu kecamatan di Jakarta Timur ini sering dilintasi truk kontainer bermuatan banyak.

Terkadang, kendaraan-kendaraan itu melintas tanpa penutup sehingga barang bawaan terlihat jelas.

"Sudah pasti ya (rawan bajing loncat), karena di Cakung ini kebanyakan truk dan kontainer terbuka. Mereka (para pelaku) biasanya beroperasi siang hari," kata dia.

Baca juga: Kasus Bajing Loncat di Cakung, Polisi: Pelaku Mencuri Secara Acak

Menurut dia, para pelaku beraksi pada siang hari karena muatan truk dan kontainer terbuka mudah terlihat.

Di samping itu, saat berada di atas kendaraan, mereka bisa memilih barang-barang yang akan dicuri dengan lebih mudah.

Untuk itu, Syarifah mengimbau agar para sopir dan kernet truk untuk selalu mengamankan barang bawaan mereka.

Jika mengalami nasib apes, para korban diimbau melapor ke Polsek Cakung.

"Sekecil apa pun kerugiannya, pihak korban harus melapor ke Polsek. Ketika ada kejadian, kami bisa menghubungkannya (dengan kasus serupa) yang lain," ucap Syarifah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com