Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Daging Ayam Turun Tipis, Pedagang di Pasar Minggu: Tanggal Muda Bisa Saja Naik Lagi

Kompas.com - 01/08/2023, 15:51 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Robeha (42) salah satu penjual daging ayam di Pasar Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan mengatakan sudah tiga hari terakhir harga daging ayam dari pemasok mengalami penurunan, meski masih tergolong mahal dan belum stabil.

"Dari sebelum Idul Adha, baru tiga hari ini agak turun. Kemarin turun sedikit, Rp 500, Rp 1.000 haha. Kalau ini kan turun Rp 2.000 lumayan. Kemarin masih Rp 48.000, Rp 49.000, sekarang ada yang Rp 45.000," ujar Robeha saat ditemui di lapaknya, Selasa (1/8/2023).

Dengan penurunan itu, harga satu ekor ayam berbobot 1,1-1,2 kilogram yang biasanya dijual Rp 50.000 kini bisa didapat dengan Rp 45.000 per ekor. 

Namun, ia tidak berharap banyak terhadap penurunan harga daging ayam ini. Sebab kata Robeha, kemungkinan harga daging ayam bisa naik kembali.

Baca juga: Harga Ayam Naik, Pedagang Pecel Ayam Ikut Naikkan Harga

"Baru tiga hari ini ayam turun, cuma enggak tahu, ini kan tanggal muda bisa aja naik lagi. Belum stabil. Mending sekarang yang sekilo Rp 40.000-an dapat, kalau kemaren dari habis Lebaran sampai Lebaran Haji, pusing jualnya," ujar dia lagi.

Adapun dalam sehari, Robeha mengaku bisa menjual sekitar 60-70 ekor ayam dengan bobot berbeda. Sejauh ini kata dia, tidak ada dampak signifikan antara kenaikan harga dengan jumlah ayam yang ia jual sehari-harinya.

Sebab, rata-rata pembeli Robeha adalah para penjual nasi goreng, mie ayam, hingga penjual warteg.

"Paling 60-70 ekor, sebelum harga segini sama aja sih, orang cuma langganan ya, buat yang jualan kan langganan juga, tukang bubur, warteg, nasi goreng, warteg," tutur dia.

Baca juga: Daging Ayam Melonjak Tajam, Ekonom Sebut Terpengaruh Pakan Ternak Impor

Namun, kata Robeha, sejak daging ayam mahal, ia juga menerima berbagai permintaan dari pelanggannya.

"Tapi ya mereka ada yang belinya jadi kurang, ada juga yang minta ayamnya dipotong lebih kecil-kecil.

Kalau ayam mahal, bobotnya dikurangi, misal bobot 2,5 kilo jadi beli yang 2,4 kilo kan harganya jadi sama kadang, terus dada sama paha kan jualnya beda, tergantung strategi haha" pungkas dia sambil tertawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com