Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sadisnya Empat Sekuriti Taman Impian Jaya Ancol Aniaya Pria hingga Tewas

Kompas.com - 02/08/2023, 07:35 WIB
Baharudin Al Farisi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria bernama Hasanuddin (42) menjadi korban penganiayaan empat petugas keamanan Taman Impian Jaya Ancol pada Sabtu (29/7/2023).

Hasanuddin pun tewas saat dua dari empat pelaku membawa korban keluar Taman Impian Jaya Ancol untuk melepaskannya.

Tindak pidana penganiayaan yang menyebabkan korban tewas telah dikonfirmasi kebenarannya oleh Kapolsek Pademangan Kompol Binsar Hatorangan Sianturi.

"Iya, benar (ada pria yang tewas di Taman Impian Jaya Ancol akibat dianiaya empat oknum sekuriti)," kata Binsar saat dihubungi Kompas.com pada Senin (31/7/2023).

Baca juga: Seorang Pria Tewas Usai Dikeroyok 4 Petugas Keamanan di Ancol

Mulanya diduga pencuri

Peristiwa penganiayaan bermula pada pukul 12.30 WIB. Ketika itu salah satu petugas keamanan yang menjadi saksi dalam kasus ini menjalani tugas sesuai tugasnya.

Seketika petugas tersebut mengamankan korban karena dicurigai mencuri barang milik pengunjung Taman Impian Jaya Ancol.

"Korban ini, kata pelaku, adalah residivis atau orang yang suka melakukan tindak pidana pencurian seperti handphone dan dompet, baik itu di dalam bus maupun tempat umum," kata Kanit Reskrim Polsek Pademangan Iptu I Gede Gustiyana saat dihubungi, Senin (31/7/2023).

Baca juga: Pria Tewas di Taman Impian Jaya Ancol, Awalnya Dicurigai Pencuri lalu Dikeroyok Sekuriti

Kendati demikian, dalam proses penggeledahan, para pelaku tidak menemukan barang bukti yang merujuk korban sebagai pelaku pencurian.

Para pelaku yang berinisial P (35), H (33), K (43), dan S (31) ini malah menganiaya Hasanuddin agar mengakui perbuatannya sebagai pencuri.

Bentuk penganiayaan

Setelah tidak ditemukan barang bukti, P yang diikuti H ini menarik korban ke belakang pos sekuriti untuk diinterogasi ulang.

Pada kesempatan ini, P dan H menginterogasi korban disertai dengan tindakan penganiayaan berupa pukulan tangan kosong maupun tendangan kaki dan hantaman potongan bambu.

"Pemukulan pertama dilakukan oleh tersangka P. Saat korban terlihat sudah berdarah, P mencoba mengambil air untuk membersihkan darah di badannya," ucap Gustiyana.

Baca juga: Tewas di Taman Impian Jaya Ancol, Korban Dianiaya Sekuriti 2 Jam Tanpa Henti

Hasanuddin sempat ingin melarikan diri. Tetapi, H menghalangi. Alhasil, korban kembali dianiaya dan ditendang oleh H.

Beberapa menit kemudian, pelaku K datang menghampiri kedua rekannya yang sedang menganiaya korban. Dia pun turut serta melukai Hasanuddin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com