Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Bakar Sampah Sembarang di Tangsel, Dinas LH Bikin Jadwal Piket Malam

Kompas.com - 05/08/2023, 06:35 WIB
M Chaerul Halim,
Icha Rastika

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup (LH) Tangerang Selatan mengaku telah melakukan pengawasan terhadap pembakaran sampah di wilayah Tangerang Selatan.

Menurut Kepala Bidang Persampahan Dinas LH Kota Tangsel Rastra Yudhatama, pengawasan yang dilakukan setiap hari itu diupayakan agar tak ada lagi warga yang membakar sampah sembarang.

Bahkan, ada tim pengawas dari bidang kebersihan dari Dinas LH yang mengawasi aktivitas pembakaran sampah pada malam hari.

"Kami sudah pengawasan terus, kami ada piket malam dan ada pengawasan pembuangan serta pembakaran sampah liar yang dilakukan setiap hari," kata Yudha kepasa Kompas.com, Jumat (4/8/2023).

Baca juga: Bocah di Tangsel Kena ISPA, Dinas LH Pasang Spanduk Larangan Bakar Sampah

Seiring pengawasan itu, Dinas LH Tangsel melalui pengurus lingkungan setempat menyosialisasikan juga kepada warga-warga mengenai dampak membakar sampah bagi lingkungan.

"Kami monitoring dan sosialisasikan melalui kecamatan, kelurahan dan RT RW setempat dan dibantu pihak-pihak kewilayahan lain," ucap Yudha.

"Ini supaya masyarakat lebih ware terhadap lingkungan," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, seorang anak bernama Raya (8) menderita penyakit ISPA.

Orangtua menduga kuat penyakit itu disebabkan terpapar asap pembakaran sampah yang sering sekali muncul di area permukimannya.

Pembakaran sampah sembarangan itu tepat di belakang RSU Tangsel. Lokasinya hanya berjarak 900 meter dari rumah Raya di Perumahan Permai 1, Pamulang, Tangsel.

Baca juga: Ulah Pengepul Barang Bekas di Tangsel Bakar Sampah Tiap Hari, Sebabkan Anak Derita ISPA

Ibunda Raya, Bunga menceritakan, awalnya Raya batuk-batuk pada Jumat (28/7/2023).

Namun, kondisinya memburuk setelah Raya bangun tidur lantaran ia mengalami pilek dan kesulitan bernapas.

"Hari Jumat lalu. Raya pulang sekolah masih sehat dan aktif walau memang sudah ada batuk. Tapi, setelah dia bangun dari tidur siang sekitar jam 15.00 WIB, dia jadi sedikit pilek, agak sulit bernapas," kata Bunga saat dihubungi, Rabu (2/8/20223).

Setelahnya, sang ibu hanya memberikan obat dan balsam untuk mengobati penyakit Raya. Ia menganggap Raya hanya sakit batuk biasa.

Namun, penilaian Bunga itu ternyata salah. Kondisi kesehatan anaknya itu semakin menurun pada Sabtu (29/7/2023).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Muncul Poster Budisatrio-Kaesang untuk Pilkada Jakarta, Pengamat: Itu Kode Serius

Muncul Poster Budisatrio-Kaesang untuk Pilkada Jakarta, Pengamat: Itu Kode Serius

Megapolitan
Pekerja di Jakarta: Kalau Sudah Punya Rumah, Tapera untuk Apa?

Pekerja di Jakarta: Kalau Sudah Punya Rumah, Tapera untuk Apa?

Megapolitan
Soal Kabar Kaesang Duet dengan Keponakan Prabowo di Pilkada 2024, DPW PSI: Belum Terima Informasi Pusat

Soal Kabar Kaesang Duet dengan Keponakan Prabowo di Pilkada 2024, DPW PSI: Belum Terima Informasi Pusat

Megapolitan
Pedagang Kopi Keliling di Tanah Abang Terjaring Razia Jukir

Pedagang Kopi Keliling di Tanah Abang Terjaring Razia Jukir

Megapolitan
Muncul Foto Budisatrio Djiwandono dan Kaesang for Jakarta, Gerindra : Itu Aspirasi Masyarakat

Muncul Foto Budisatrio Djiwandono dan Kaesang for Jakarta, Gerindra : Itu Aspirasi Masyarakat

Megapolitan
Endah Kaget Motornya Diangkut Dishub di Depan Mata, padahal Dijamin Aman oleh Jukir

Endah Kaget Motornya Diangkut Dishub di Depan Mata, padahal Dijamin Aman oleh Jukir

Megapolitan
Tukang Bubur: Saya Lebih Percaya Tapera Dikelola Swasta Dibandingkan Pemerintah

Tukang Bubur: Saya Lebih Percaya Tapera Dikelola Swasta Dibandingkan Pemerintah

Megapolitan
Pengamat Sebut Anies Akan Berhadapan dengan Sejumlah Nama di Pilgub DKI

Pengamat Sebut Anies Akan Berhadapan dengan Sejumlah Nama di Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Setuju Upah Dipotong Tapera, Pekerja di Jakarta: Gaji Sudah Pas-pasan

Tak Setuju Upah Dipotong Tapera, Pekerja di Jakarta: Gaji Sudah Pas-pasan

Megapolitan
Pekerja Ini Lebih Setuju Program DP 0 Persen Dikaji Ulang daripada Gaji Dipotong Tapera

Pekerja Ini Lebih Setuju Program DP 0 Persen Dikaji Ulang daripada Gaji Dipotong Tapera

Megapolitan
Pj Wali Kota Bogor Imbau Orangtua Tidak Mudah Percaya Calo Saat Pendaftaran PPDB 2024

Pj Wali Kota Bogor Imbau Orangtua Tidak Mudah Percaya Calo Saat Pendaftaran PPDB 2024

Megapolitan
KASN Terima Dua Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Supian Suri

KASN Terima Dua Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Supian Suri

Megapolitan
Soal Tapera, Karyawan Swasta: Mending Pemerintah Perbaiki Administrasi Pencairan BPJS Ketenagakerjaan Dulu

Soal Tapera, Karyawan Swasta: Mending Pemerintah Perbaiki Administrasi Pencairan BPJS Ketenagakerjaan Dulu

Megapolitan
Penjual Konten Video Pornografi Anak di Telegram Patok Tarif Rp 200.000

Penjual Konten Video Pornografi Anak di Telegram Patok Tarif Rp 200.000

Megapolitan
Jual Video Porno Anak via Telegram, Pria Asal Sumenep Ditangkap Polisi

Jual Video Porno Anak via Telegram, Pria Asal Sumenep Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com