Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaduh "JIS dan TIM Salah Sejak Lahir" Bikin Fraksi PKS Meradang...

Kompas.com - 05/08/2023, 12:21 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Menurut Suhud, pernyataan itu tidak tepat karena pembangunan sejumlah sarana itu telah melewati tahapan yang panjang.

Para pemangku kebijakan terkait bahkan dilibatkan dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan pembangunan proyek.

"Mulai dari pengusulan, pembahasan, perencanaan, penganggaran dan bahkan pelaksanaan, dan setelah pelaksanaan pun itu diaudit," kata Suhud.

"Hasilnya sudah sama-sama kita ketahui, kinerja Pemerintah Provinsi DKI sangat baik, (dapat) WTP," sambung dia.

Heru Budi anggap biasa

Terkait hal itu, Heru Budi menegaskan bahwa apa yang disampaikan oleh Suhud merupakan hal biasa dan wajar.

Sebab, Heru menganggap pernyataan Suhud sebagai koreksi dan masukan dari legislatif kepada eksekutif.

"Ya, namanya koreksi, masukan itu hal biasa," ujar Heru, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (4/8/2023).

Baca juga: Diminta Ganti Sekda yang Sebut JIS dan TIM Salah sejak Lahir, Ini Kata Heru Budi

Kendati demikian, Heru enggan berkomentar lebih jauh mengenai permintaan mengevaluasi hingga mengganti Sekda DKI Jakarta.

Dia hanya mengatakan bahwa hal ini hanyalah masalah komunikasi dan dapat segera terselesaikan.

"Hal biasalah, komunikasi aja," ucap Heru.

PDI-P minta JIS dan TIM Diserahkan ke Pemprov

Sementara itu, Gilbert mengusulkan agar pengelolaan TIM dan JIS tidak lagi dilakukan oleh BUMD. Aset tersebut sudah seharusnya diserahkan dan dikelola langsung oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Langkah ini diperlukan agar fasilitas itu tidak lagi membebani BUMD, dalam hal ini PT Jakpro sebagai pengelola.

"Tindak lanjut pengelolaan JIS dan TIM yang sarat beban karena tidak berorientasi untung, sepatutnya digeser ke Pemprov," ujar Gilbert di dalam keterangannya, Jumat (4/8/2023).

Menurut Gilbert, pengelolaan JIS memerlukan anggaran yang besar, sehingga memang perlu ditangani oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Apalagai, stadion itu belum dapat dipergunakan sebagaimana peruntukannya.

Sedangkan TIM, merupakan fasilitas untuk pelestarian kebudayaan yang tidak dapat dikomersialisasikan. Fasilitas ini tidak sepatutnya berorientasi pada uang.

Baca juga: JIS dan TIM Disebut Bebani Jakpro, Anggota DPRD DKI: Serahkan ke Pemprov

Gilbert pun menegaskan, pernyataan Joko mengenai JIS dan TIM berdasarkan pada persoalan-persoalan yang terjadi saat ini.

Terlebih, Joko memiliki pengalaman sebagai seorang auditor di lingkungan pemerintahan, sebelum didapuk menjadi Sekda DKI Jakarta.

Untuk diketahui, Joko pernah menjabat Kepala Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Bali.

"Sebagai auditor, objektif melihat persoalan sangatlah penting, bagian dari profesionalitas. Bahwa JIS dan TIM sudah bermasalah sejak awal, sudah berkali-kali disampaikan baik dalam rapat di Komisi B mau pun melalui media. Perhatian (concern) agak bergeser menjadi politis, bukan lagi substansi," tutur Gilbert.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com