JAKARTA, KOMPAS.com - Situs IQAir menyatakan kualitas udara di Jakarta pada Jumat (11/8/2023) tidak sehat. Angka itu merupakan data yang diperbarui pukul 08.00 WIB.
Melansir situs tersebut, indeks kualitas udara di Jakarta menembus angka 177 dengan polutan utamanya yakni PM 2,5 dan nilai konsentrasi 105 mikrogram per meter kubik.
"Konsentrasi PM 2.5 di Jakarta saat ini 21 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," demikian keterangan dari situs IQAir.
Baca juga: Begini Media Asing Beritakan Betapa Beracunnya Udara di Jakarta
Masih dari situs IQAir, angka kualitas udara di Jakarta itu didapat dari 21 kontributor dan lima sumber data, yakni dari PurpleAir, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dan AirNow.
Kualitas udara yang tidak sehat ini membuat Jakarta duduk di peringkat dua dengan indeks kualitas udara terburuk di dunia.
Peringkat pertama ditempati Kota Dubai, Uni Emirat Arab dengan kualitas udara di angka 530.
Sementara di peringkat tiga, ada di Kota Hanoi, Vietnam dengan kualitas udara 166.
Situs IQAir memberi saran agar warga bisa terlindung dari kualitas udara di Jakarta yang buruk.
Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Buruk, Sejumlah Warga Derita ISPA
Saran itu antara lain, memakai masker apabila sedang di luar, menyalakan penyaring udara (air purifier), tutup jendela untuk menghindari udara yang kotor, dan menghindari aktivitas di luar ruangan.
Saat ini, Kota Jakarta memiliki suhu 28 derajat celcius dengan kondisi cuaca berkabut.
Nilai kelembapan udara 74 persen dan embusan angin 7.4 km/h. Sementara untuk tekanan berada di angka 1.015 millibar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.