JAKARTA, KOMPAS.com - Berita tentang buruknya kualitas udara DKI Jakarta nyatanya tak pandang waktu banyak dibaca pada Senin (14/8/2023).
Temuan itu sekaligus mematahkan pernyataan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang menyebut kualitas udara buruk hanya saat hari kerja.
Berita soal tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengamankan senjata api di rumah terduga teroris berinisial DE, di Bekasi, juga banyak dibaca.
Baca juga: Terduga Teroris yang Simpan Banyak Senjata di Bekasi Adalah Karyawan PT KAI
Berita yang turut jadi perhatian pembaca adalah dorongan untuk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang harus segera menetapkan status bahaya polusi di Ibu Kota. Berikut paparannya:
Buruknya kualitas udara DKI Jakarta nyatanya tak pandang waktu. Kualitas udara tetap buruk meski hari libur sekalipun.
Berdasarkan data dari laman IQAir, Jakarta pada Minggu (13/8/2023) pagi dinobatkan sebagai kota nomor satu paling berpolusi di dunia.
Indeks kualitas udara kota Jakarta tadi pagi menembus angka 172, dengan polutan utama PM 2,5 serta nilai konsentrasi 96,8 mikrogram per meter kubik. Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Udara Jakarta Makin Kotor, Walhi: Belum Ada Tindakan Nyata dari Pemerintah
Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengamankan senjata api di rumah terduga teroris berinisial DE, di Perumahan Pesona Anggrek Harapan, Harapan Jaya, Bekasi Utara, Senin (14/8/2023).
Pantauan Kompas.com di lokasi, personel Densus 88 bersenjata lengkap berjaga di depan pagar dan sebagian lainnya melakukan penggeledahan.
Sesekali, polisi membuka pagar. Terlihat sejumlah senjata api rakitan dan amunisi dijejerkan di teras rumah karyawan salah satu badan usaha milik negara (BUMN) itu. Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Fakta-fakta Terduga Teroris di Bekasi: Karyawan PT KAI dan Pendukung ISIS
Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti Nirwono Yoga menilai, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta harus menetapkan status bahaya polusi di Ibu Kota.
Hal ini menyusul adanya laporan dari laman IQAir pada Minggu (13/8/2023), di mana Jakarta menempati urutan pertama kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
"Dengan kondisi udara yang buruk dan suhu udara yang ekstrem, harusnya pemerintah DKI Jakarta menetapkan status berbahaya bagi kesehatan," ujar Nirwono, Senin (14/8/2023). Baca selengkapnya di sini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.