Untuk membuktikan itu kejang atau tidak, lanjut Nia, maka harus dilakukan observasi dulu oleh perawat.
"Kalau memang perawat sudah melihat (observasi) dan disimpulkan itu kejang, maka tidak menutup kemungkinan harus dilaporkan ke dokter," kata Nia.
Lebih lanjut, Nia mengatakan bahwa sampai saat ini LAH sedang ditangani oleh sejumlah dokter spesialis.
Baca juga: Kondisinya Kritis, Bayi yang Salah Diberi Susu Formula Kini Ditangani 6 Dokter
"Kita enggak cuma satu dokter yang menangani ini. Ada beberapa tim dokter spesialis.
Selain dokter bedah anak, ada dokter anak metabolik dan nutrisi.
"Dokter sub spesialis infeksi, tim ICU, ada beberapa dokter lain," kata Nia.
Adapun kejadian dugaan kelalaian itu terjadi setelah LAH dirujuk dari RS Pelni ke RSAB Harapan Kita pada 12 Juli 2023.
LAH yang sudah dalam kondisi sakit itu, justru tidak mengalami perkembangan apapun ketika dirawat di sana. LAH bahkan diberi susu formula merek N.
Ibu korban bernama Chintia mengatakan, awalnya sang putri memang mengonsumsi susu formula N. Namun, susu tersebut tak cocok untuk LAH. Bayi tersebut hanya bisa mengonsumsi susu formula merek PJ.
"Terjadi kesalahan susu nih, biasanya setiap pagi itu selalu diantar susu. Satu hari, delapan botol susu yang sudah ada susu bubuknya. Saya lihat, kok susunya beda ini, karena kan sebelumnya susunya (merek) N, jadi saya hafal susu N," ujar Chintia kepada wartawan, Selasa.
Baca juga: RSAB Harapan Kita Ungkap Kondisi Terkini Bayi Diduga Jadi Korban Kelalaian Salah Diberi Susu Formula
"Di situ dia (perawat) bilang, 'Enggak, ini susunya PJ'. Saya enggak tahu itu petugas namanya siapa, dia bilang tetap ini (susu yang diberikan) adalah susu PJ," imbuh dia.
Chintia dan perawat tersebut kemudian adu mulut. Perawat bersikukuh bahwa susu yang dia berikan adalah susu formula PJ. Chintia akhirnya mencoba memercayai ucapan perawat tersebut.
Keesokan harinya, seorang petugas rumah sakit yang lain mengatakan bahwa susu yang diberikan bukan PJ.
"Dia (petugas rumah sakit) bilang kejadian kemarin salah susu, minta maaf karena susu PJ sudah menipis dan kami disuruh beli online. Ya itu enggak masalah buat kami," kata Chintia.
Kondisi LAH pun memburuk setelah itu. Selain tubuhnya kekuningan, LAH mengeluarkan feses bercampur darah warna hitam pekat.
LAH juga sempat kejang beberapa kali dan bibirnya menjadi miring. LAH bahkan menderita gizi buruk akibat dugaan kelalaian perawat yang salah memberi susu.
Berat badannya merosot. Padahal, saat dirawat di RS Pelni, berat badan LAH sempat naik.
"Terakhir itu 1,4 kilogram, tapi saya juga curiga, mereka bilang dalam waktu satu hari 1,7 kilogram, tapi sekarang turun lagi. Kemarin 1,780 gram, saya juga bingung 1,4 ke 1,7 kg, tapi bentukannya masih sama," jelas Chintia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.