Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Wajibkan Perusahaan Swasta WFH, Heru Budi: Sudah Dewasa, Atur Masing-masing

Kompas.com - 20/08/2023, 17:08 WIB
Xena Olivia,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono tidak mewajibkan penerapan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) bagi perusahaan swasta.

Hal ini berbeda dengan sebagian pegawai aparatur sipil negara (ASN) yang diwajibkan WFH jelang KTT ASEAN selama tiga bulan dari 21 Agustus hingga 21 Oktober 2023.

Alasannya, kata Heru, perusahaan swasta sebaiknya menerapkan kebijakan masing-masing.

“Sudah dewasa, atur masing-masing,” kata Heru saat diwawancarai di Hutan Kota Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (20/8/2023).

Baca juga: Kantor Pemprov DKI di Dekat Venue KTT ASEAN Terapkan WFH 75 Persen

Perusahaan swasta diberi kewenangan untuk mengatur kebijakan sendiri agar tetap bisa berjalan dengan baik.

“Mereka kan berbisnis. Perusahaannya supaya maju juga harus kami perhatikan,” tutur dia.

Sebelumnya diberitakan, Heru Budi diminta untuk mencari solusi lain mengurai kemacetan Ibu Kota selain menerapkan WFH bagi karyawan swasta saat KTT ASEAN berlangsung.

Sebab, pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah mengatakan, langkah tersebut untuk mengantisipasi agar perusahaan swasta tidak mengalami kerugian karena karyawan yang harus bekerja dari rumah.

Baca juga: WFH Saat KTT ASEAN, Heru Budi Diminta Beri Kompensasi Perusahaan Swasta

"Harus ada solusi lain. Harus ada kompensasi itu untuk pelaku usahanya gitu. Kalau tidak, ya pelaku usaha pada teriak, walaupun sehari tetap rugi," ucap Trubus saat dihubungi, Jumat (26/5/2023).

Menurut Trubus, para karyawan swasta dalam waktu dekat ini, terhitung pada awal Juni 2023 juga akan mendapatkan libur nasional yang cukup panjang.

"Kita nih banyak libur, kasihan (perusahaan) swastanya kan. Meski itu kaitannya tidak ada dengan KTT ASEAN," ujar dia.

Untuk diketahui, ASEAN Foreign Ministers' Meeting (AMM)/Post Ministerial Meetings (PMC) berlangsung pada 8-14 Juli 2023, sedangkan KTT ASEAN Plus atau ASEAN+3 Summit dilaksanakan pada 5-7 September 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 31 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 31 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Megapolitan
KASN Telusuri Status Cuti Supian Suri Saat Datang ke Kantor PAN

KASN Telusuri Status Cuti Supian Suri Saat Datang ke Kantor PAN

Megapolitan
Soal Duet Keponakan Prabowo dan Kaesang di Pilkada DKI, PSI: Untuk Meramaikan Suasana Saja

Soal Duet Keponakan Prabowo dan Kaesang di Pilkada DKI, PSI: Untuk Meramaikan Suasana Saja

Megapolitan
Besi Ribar yang Jatuh di Lintasan MRT Masih Dievakuasi

Besi Ribar yang Jatuh di Lintasan MRT Masih Dievakuasi

Megapolitan
BNNP DKI Jakarta Musnahkan 3.449,7 Gram Barang Bukti Narkotika

BNNP DKI Jakarta Musnahkan 3.449,7 Gram Barang Bukti Narkotika

Megapolitan
Polisi: Besi Ribar yang Jatuh Mengenai Gerbong Kereta MRT

Polisi: Besi Ribar yang Jatuh Mengenai Gerbong Kereta MRT

Megapolitan
Menantu di Jakbar Diduga Aniaya Mertuanya karena Permasalahan Pembayaran Gaji ART

Menantu di Jakbar Diduga Aniaya Mertuanya karena Permasalahan Pembayaran Gaji ART

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Diduga Masih Dalam Pengaruh Sabu Sebelum Tewas Dalam Toren Air

Bandar Narkoba di Pondok Aren Diduga Masih Dalam Pengaruh Sabu Sebelum Tewas Dalam Toren Air

Megapolitan
Operasional MRT Jakarta Dihentikan Sementara, Penumpang yang Sudah “Tap In” Bisa Minta Pengembalian Dana

Operasional MRT Jakarta Dihentikan Sementara, Penumpang yang Sudah “Tap In” Bisa Minta Pengembalian Dana

Megapolitan
Fasilitas Publik di Jaktim Sudah Baik, tapi Masih Perlu Pembenahan

Fasilitas Publik di Jaktim Sudah Baik, tapi Masih Perlu Pembenahan

Megapolitan
MRT Jakarta Pastikan Tidak Ada Korban Insiden Jatuhnya Besi Ribar ke Jalur Kereta

MRT Jakarta Pastikan Tidak Ada Korban Insiden Jatuhnya Besi Ribar ke Jalur Kereta

Megapolitan
KPU Tidak Persoalkan Pemasangan Spanduk hingga Baliho Bacawalkot Bogor Sebelum Masuk Masa Kampanye

KPU Tidak Persoalkan Pemasangan Spanduk hingga Baliho Bacawalkot Bogor Sebelum Masuk Masa Kampanye

Megapolitan
Kaesang Digadang Jadi Cawagub Jakarta, Pengamat: Sekelas Ketua Umum dan Anak Presiden Minimal Cagub

Kaesang Digadang Jadi Cawagub Jakarta, Pengamat: Sekelas Ketua Umum dan Anak Presiden Minimal Cagub

Megapolitan
Penahanan Ditangguhkan, Eks Warga Kampung Bayam Kena Wajib Lapor

Penahanan Ditangguhkan, Eks Warga Kampung Bayam Kena Wajib Lapor

Megapolitan
Warga Dengar Suara Dentuman dan Percikan Api Saat Besi Crane Timpa Jalur MRT

Warga Dengar Suara Dentuman dan Percikan Api Saat Besi Crane Timpa Jalur MRT

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com