JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa Mario Dandy Satriyo (20) telah membacakan pleidoi atau nota pembelaan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (22/8/2023).
Pantauan Kompas.com di lokasi sekitar pukul 10.55 WIB, Mario mulai memasuki ruang sidang utama Prof. Oemar Seno Adji sambil membawa sejumlah kertas.
Kertas itu berisikan nota pembelaan yang ditulisnya sendiri di balik jeruji besi.
"Pada kesempatan ini, mohon berkenan untuk saya sampaikan isi hati dan pikiran saya, yang saya tuliskan di balik jeruji Lapas Salemba," kata Mario ketika membacakan pleidoi.
Baca juga: Bacakan Pleidoi, Mario Dandy Menahan Tangis Saat Meminta Maaf kepada Orangtuanya
Ketika sampai di tengah-tengah pembacaan pembelaan, Mario mulai terisak-isak.
Air matanya nyaris keluar ketika membacakan permintaan maaf kepada kedua orangtuanya.
"Saya mengucapkan permohonan maaf kepada kedua orangtua saya, khususnya kepada ayah saya yang oleh karena tindakan saya terdampak hal-hal yang justru menyulitkan ayah saya. Terlebih kepada ibu saya, yang secara nyata mendapatkan dampak kepahitan dari perbuatan saya," kata Mario sambil menahan tangisannya.
"Tidak ada menit yang terlewatkan untuk memikirkan orangtua saya yang mengharapkan buah hatinya dapat bertumbuh dan berkembang ke arah yang baik, tapi saya justru memberikan luka yang begitu mendalam. Tak henti saya menyesali, oleh karena perbuatan saya menempatkan ibu saya dalam kesendiriannya memperjuangkan saya dan ayah saya," lanjut dia.
Selain kepada orangtuanya, Mario juga menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada mantan kekasihnya, AG (15).
Baca juga: Minta Maaf ke AG, Mario Dandy: Saya Tempatkan Orang Tersayang pada Kondisi Terburuk...
Mario mengaku menyesal dengan tindakan yang dilakukannya sampai akhirnya merugikan banyak orang.
"Saya menyampaikan permohonan maaf kepada AG, terlebih terhadap orangtuanya yang telah memberikan kepercayaan kepada saya. Namun, perbuatan saya telah memberikan kekecewaan yang begitu besar," kata dia.
Mario menambahkan, dirinya tak menyangka hubungan yang dijalaninya bersama AG mendapatkan cobaan yang begitu berat.
Bahkan, hubungan mereka saat itu membuat AG mengalami hal terburuk dalam hidupnya.
"Tidak ada hari yang terlewatkan tanpa menyesali perbuatan saya yang mengakibatkan orang yang saya sangat sayangi terlibat dalam permasalahan ini, yang kemudian menempatkannya pada kondisi terburuk dalam hidupnya," ujar Mario.
Terakhir, Mario berharap AG diberi kekuatan agar bisa melewati semua ini.