Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Bayi yang Salah Diberi Susu Formula oleh Perawat RS Alami Gizi Buruk dan Penurunan Kesadaran

Kompas.com - 23/08/2023, 21:17 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Nasib tragis menimpa seorang bayi berusia dua bulan berinisial LAH yang diduga jadi korban kelalaian pemberian susu formula oleh perawat di RSAB Harapan Kita.

Kejadian tersebut membuat LAH mengalami penurunan kondisi kesehatan, terlebih LAH sendiri menderita penyumbatan usus dan kelainan hati sejak lahir.

Dugaan kelalaian pemberian susu itu membuat kondisi LAH makin parah hingga mengalami penurunan kesadaran. Hingga Rabu (23/8/2023), LAH masih mendapatkan perawatan intensif di ICU.

Ibu LAH, Chintia Suciati menuturkan, kondisi putrinya kini kian membaik, namun masih menderita gizi buruk.

"Dia (LAH) mengalami gizi buruk. Kalau perbaikan, ada kenaikan. Sekarang sudah lepas oksigen dan tingkat kesadarannya membaik," kata Chintia kepada wartawan, Rabu (23/8/2023).

Kronologi awal

Chintia menuturkan bahwa putrinya diduga menjadi korban kelalaian perawat setelah dirujuk dari RS Pelni ke RSAB Harapan Kita pada 12 Juli 2023.

Baca juga: Bayi yang Salah Diberi Susu Formula Kondisinya Membaik, tapi Masih Derita Gizi Buruk

LAH dirujuk setelah didiagnosa menderita kelainan fungsi hati dan usus. Saat itu, kata Chintia, anaknya hanya bisa mengonsumsi susu merek PJ.

Namun, ketika dirawat di RSAB Harapan Kita, putrinya justru diberi susu formula bermerek N yang ternyata tidak cocok dikonsumsi.

"Terjadi kesalahan susu nih, satu hari saya lihat kok susunya beda," kata Chintia di rumahnya di Jalan H Muala, Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (16/8/2023).

Saat Chintia memastikan kembali merek susu yang diberikan kepada anaknya, perawat bersikukuh bahwa susu tersebut adalah merek PJ.

Perdebatan antara Chintia dan perawat sempat terjadi. Pada akhirnya dia mencoba untuk memercayai apa yang dikatakan oleh perawat tersebut.

Tak disangka, kata hati Chintia ternyata tidak meleset. Keesokan harinya, ada seseorang petugas rumah sakit lain yang mengatakan bahwa susu yang diberikan tersebut ternyata merek N.

Baca juga: Derita Bayi yang Salah Diberi Susu Formula oleh Perawat RS Nasional: Alami Kritis sampai Tubuhnya Menguning

"Dia (petugas rumah sakit) bilang kejadian kemarin salah susu, minta maaf karena susu Pepti Juniornya sudah menipis dan kami disuruh beli online. Ya itu enggak masalah buat kami," kata Chintia.

Tubuh sempat menguning

Selang beberapa waktu kemudian, atau setelah kejadian salah pemberian susu, sekujur tubuh LAH menjadi kekuningan.

"Itu benar-benar kuning, sudah sampai ke mata, lidah, semuanya itu benar-benar kuning pekat," ungkap Chintia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

11 Warga Jakarta Barat Terinfeksi Cacar Monyet, 7 di Antaranya Sudah Sembuh

11 Warga Jakarta Barat Terinfeksi Cacar Monyet, 7 di Antaranya Sudah Sembuh

Megapolitan
Enggan Tangkap Jali yang Bakar Istrinya, Warga: Tak Mau Ikut Campur, Kami Fokus Tolong Korban

Enggan Tangkap Jali yang Bakar Istrinya, Warga: Tak Mau Ikut Campur, Kami Fokus Tolong Korban

Megapolitan
Lelahnya Jadi PPK Pemilu 2019, Baba sampai Kena Gejala Tipes, Kini Berharap Tak Terulang di 2024

Lelahnya Jadi PPK Pemilu 2019, Baba sampai Kena Gejala Tipes, Kini Berharap Tak Terulang di 2024

Megapolitan
Pengakuan Alung yang Bunuh Pacar di Bogor: Tidur Samping Jasad, lalu Kaget Korban Tak Bangun-bangun

Pengakuan Alung yang Bunuh Pacar di Bogor: Tidur Samping Jasad, lalu Kaget Korban Tak Bangun-bangun

Megapolitan
Kekejaman Alung yang Baru Keluar Bui, Bunuh Pacar di Bogor lalu Rekayasa Kematian Korban

Kekejaman Alung yang Baru Keluar Bui, Bunuh Pacar di Bogor lalu Rekayasa Kematian Korban

Megapolitan
Sebelum Ditinggalkan di Ruko, Alung Sempat Bawa Jasad Pacarnya Menuju Rumah Orangtua Korban

Sebelum Ditinggalkan di Ruko, Alung Sempat Bawa Jasad Pacarnya Menuju Rumah Orangtua Korban

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Baru 3 Hari Keluar Penjara, Alung Bunuh Pacarnya | Pembunuh Imam Masykur Menolak Dihukum Mati

[POPULER JABODETABEK] Baru 3 Hari Keluar Penjara, Alung Bunuh Pacarnya | Pembunuh Imam Masykur Menolak Dihukum Mati

Megapolitan
15 Tempat Wisata di Puncak untuk Libur Natal dan Tahun Baru

15 Tempat Wisata di Puncak untuk Libur Natal dan Tahun Baru

Megapolitan
Heru Budi Ajak Masyarakat untuk Cegah Banjir Bersama-sama

Heru Budi Ajak Masyarakat untuk Cegah Banjir Bersama-sama

Megapolitan
Hadapi Musim Hujan, Heru Budi Periksa Kesiapan Rumah Pompa Waduk Pluit

Hadapi Musim Hujan, Heru Budi Periksa Kesiapan Rumah Pompa Waduk Pluit

Megapolitan
Kuasa Hukum Aiman Mengaku Tak Diberitahu Polisi soal Perubahan Aturan Penyelidikan Peserta Pemilu

Kuasa Hukum Aiman Mengaku Tak Diberitahu Polisi soal Perubahan Aturan Penyelidikan Peserta Pemilu

Megapolitan
Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kali Ciluar Bogor

Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kali Ciluar Bogor

Megapolitan
Aiman Berharap Tak Dapat Ancaman Usai Diperiksa soal Kasus Oknum Polisi Tak Netral

Aiman Berharap Tak Dapat Ancaman Usai Diperiksa soal Kasus Oknum Polisi Tak Netral

Megapolitan
Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD DKI Purwanto Meninggal Dunia

Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD DKI Purwanto Meninggal Dunia

Megapolitan
Pelantikan Ketua KPK Sementara Dinilai Cacat Hukum

Pelantikan Ketua KPK Sementara Dinilai Cacat Hukum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com