Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/08/2023, 15:32 WIB
Joy Andre,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - LAH, bayi berusia dua bulan yang diduga jadi korban kelalaian pemberian susu formula oleh salah satu perawat di RSAB Harapan Kita, kini masih mendapatkan perawatan intensif di ICU. 

Ibu LAH, Chintia Suciati menuturkan, kondisi putrinya kini kian membaik, namun masih menderita gizi buruk.

"Dia (LAH) gizi buruk, pendarahan di kepala. Kalau perbaikan, ada kenaikan. Sekarang sudah lepas oksigen dan tingkat kesadarannya membaik," kata Chintia kepada wartawan, Rabu (23/8/2023).

Baca juga: Diduga Salah Diberi Susu Formula oleh Perawat RS Nasional, Tubuh Bayi Ini Jadi Kuning

Meski kesadarannya membaik, namun bobot tubuh LAH masih berada di angka 1,8 kilogram.

Hingga kini, Chintia belum mendapat informasi pasti apa yang menyebabkan kondisi LAH sempat memburuk.

Pihak RSAB Harapan Kita masih menyangkal memburuknya kondisi LAH karena kesalahan memberi susu formula.

Menurut pihak RS, LAH memang mengalami kelainan fungsi hati dan usus.

"Masih menyangkal dan belum menjawab semuanya. Mereka hanya menyalahkan kondisi LAH tanpa membahas apa yang sedang dibahas dari dugaan kelalaian itu," tutur Chintia.

Baca juga: Kondisinya Kritis, Bayi yang Salah Diberi Susu Formula Kini Ditangani 6 Dokter

Diberitakan sebelumnya, kelalaian petugas perawat itu terjadi setelah LAH dirujuk dari RS Pelni ke RSAB Harapan Kita pada 12 Juli 2023.

LAH yang sudah dalam kondisi sakit itu, justru tidak mengalami perkembangan apa pun ketika dirawat di sana. LAH bahkan diberi susu formula yang salah.

Chintia berujar, anaknya itu diberi susu formula merk N oleh perawat, padahal susu itu diketahui tak cocok bagi LAH.

Ia menegaskan, LAH hanya bisa mengonsumsi susu formula merek PJ.

"Terjadi kesalahan susu nih, biasanya setiap pagi itu selalu diantar susu. Satu hari, delapan botol susu yang sudah ada susu bubuknya. Saya lihat, kok susunya beda ini, karena kan sebelumnya susunya (merek) N, jadi saya hafal susu N," ujar Chintia kepada wartawan, Selasa (15/8/2023) lalu.

"Di situ dia (perawat) bilang, 'Enggak, ini susunya PJ'. Saya enggak tahu itu petugas namanya siapa, dia bilang tetap ini (susu yang diberikan) adalah susu PJ," imbuh dia.

Baca juga: Derita Bayi yang Salah Diberi Susu Formula oleh Perawat RS Nasional: Alami Kritis sampai Tubuhnya Menguning

Chintia dan perawat tersebut kemudian adu mulut. Perawat bersikukuh bahwa susu yang dia berikan adalah susu formula PJ. Chintia akhirnya mencoba memercayai ucapan perawat tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Kampanye Dimulai, TPD DKI Paparkan Sepak Terjang Ganjar-Mahfud ke Warga

Kampanye Dimulai, TPD DKI Paparkan Sepak Terjang Ganjar-Mahfud ke Warga

Megapolitan
Bantah Kampanye di CFD Jakarta meski Bagikan Susu, Gibran: Tak Ada Ajakan 'Nyoblos' dan APK

Bantah Kampanye di CFD Jakarta meski Bagikan Susu, Gibran: Tak Ada Ajakan "Nyoblos" dan APK

Megapolitan
Alasan Gibran Bagi-bagi Susu di CFD Sudirman-Thamrin, Massanya Paling Banyak

Alasan Gibran Bagi-bagi Susu di CFD Sudirman-Thamrin, Massanya Paling Banyak

Megapolitan
Kuasa Hukum Pastikan SYL Pernah Komunikasi dengan Firli Bahuri Saat Terjerat Kasus Korupsi

Kuasa Hukum Pastikan SYL Pernah Komunikasi dengan Firli Bahuri Saat Terjerat Kasus Korupsi

Megapolitan
Gibran dan Istrinya Bagi-bagi Susu Kotak di CFD Jakarta, Langsung Dikerumuni Warga

Gibran dan Istrinya Bagi-bagi Susu Kotak di CFD Jakarta, Langsung Dikerumuni Warga

Megapolitan
Gencarkan Kampanye Ganjar-Mahfud di Jakarta, TPD DKI: Kami Berhadapan dengan Putra Jokowi dan Eks Gubernur

Gencarkan Kampanye Ganjar-Mahfud di Jakarta, TPD DKI: Kami Berhadapan dengan Putra Jokowi dan Eks Gubernur

Megapolitan
Menggaungkan Kemerdekaan Palestina dalam Aksi Munajat 212 Monas...

Menggaungkan Kemerdekaan Palestina dalam Aksi Munajat 212 Monas...

Megapolitan
Kekecewaan Warga Cililitan Sudah Sebulan Layanan Air PAM Bermasalah: Terpaksa Beli Air Lagi, padahal Rutin Bayar

Kekecewaan Warga Cililitan Sudah Sebulan Layanan Air PAM Bermasalah: Terpaksa Beli Air Lagi, padahal Rutin Bayar

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Surat Rizieq Shihab buat Menlu Retno dalam Munajat 212 | Pesan Waketum MUI soal Pilpres | Arah Politik PA 212

[POPULER JABODETABEK] Surat Rizieq Shihab buat Menlu Retno dalam Munajat 212 | Pesan Waketum MUI soal Pilpres | Arah Politik PA 212

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK47 Pasar Minggu-Ciganjur via Ragunan

Rute Mikrotrans JAK47 Pasar Minggu-Ciganjur via Ragunan

Megapolitan
Bocah 11 Tahun yang Tenggelam di Kali Angke Belum Ditemukan, Pencarian Dilanjutkan Besok

Bocah 11 Tahun yang Tenggelam di Kali Angke Belum Ditemukan, Pencarian Dilanjutkan Besok

Megapolitan
Toyota Vellfire Tabrak Truk di Tol Slipi, Pengemudi Meninggal Dunia

Toyota Vellfire Tabrak Truk di Tol Slipi, Pengemudi Meninggal Dunia

Megapolitan
Tim Gegana Cek Air Tercemar Limbah Busa di Kali Baru Cimanggis, Nihil Kandungan Berbahaya

Tim Gegana Cek Air Tercemar Limbah Busa di Kali Baru Cimanggis, Nihil Kandungan Berbahaya

Megapolitan
Dinkes DKI Suntik Dosis Kedua Vaksin Cacar Monyet ke 411 Orang

Dinkes DKI Suntik Dosis Kedua Vaksin Cacar Monyet ke 411 Orang

Megapolitan
Pegawai Minimarket di Depok Curi Uang Rp 43 Juta untuk Judi Online

Pegawai Minimarket di Depok Curi Uang Rp 43 Juta untuk Judi Online

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com