Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran yang Meluluhlantakkan 4 RT di Petojo Selatan Gambir...

Kompas.com - 24/08/2023, 07:11 WIB
Xena Olivia,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran meluluhlantakkan permukiman padat penduduk di Jalan Kebon Jahe, Gang Ober, Petojo Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, pada Rabu (28/8/2023) malam.

Si jago merah berkobar hebat di permukiman yang terletak persis di depan Gedung Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat.

Pantauan Kompas.com, api berkobar dan asap membubung tinggi. Semakin lama, api semakin besar.

Banyak percikan api melayang-layang di udara. Sebab, kala itu angin berembus cukup kencang.

Baca juga: 600 Warga Terdampak Kebakaran Permukiman Padat di Gambir

Warga sekitar langsung panik berlari ke sana-sini. Bahkan, ada warga yang naik ke atap rumah untuk menyelamatkan diri.

Tak lama kemudian, sejumlah petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) datang membantu evakuasi warga.

Warga maki petugas damkar

Di tengah kobaran api, terdengar sejumlah warga memarahi petugas pemadam kebakaran (damkar) karena petugas tidak membawa pasokan air serta selang yang cukup.

"Kurang pasokan, semua air kurang, (petugas damkar) yang Jembatan Lima enggak datang," kata warga.

Baca juga: Pengungsian Korban Kebakaran Gambir Dipusatkan di Kantor Pemkot Jakarta Pusat

Warga bahkan memaki petugas damkar dengan kata-kata kasar. Setelah beberapa saat, barulah warga bisa cukup lega karena pasokan air dan selang tambahan datang.

“Ayo, ini air! Air! Minggir! Ini ada air!” seru mereka serentak, bahu-membahu membantu petugas pemadam membawa selang.

Api akhirnya berhasil dipadamkan setelah petugas berjibaku selama tiga jam.

Sekitar 600 jiwa terdampak

Kebakaran hebat ini berdampak pada ratusan orang. Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan, berdasarkan data sementara, ada empat RT yang terdampak.

Rinciannya, yakni RT 002, 003, 004, dan RT 005 di RW 08 Kelurahan Petojo Selatan.

“Total kepala keluarga seluruhnya 196 KK. Tercatat 600 jiwa,” kata Komarudin di Kantor Pemerintah Kota Jakarta Pusat usai kebakaran padam, Kamis (24/8/2023) dini hari.

Baca juga: Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran Kawasan Padat Penduduk di Gambir

Dari total korban kebakaran, ada empat orang yang dilarikan ke Rumah Sakit. Mereka mengalami sesak napas.

“Korban kami bawa ke RS Tarakan dan puskesmas setempat. Namun, saat ini masih kami data. Rata-rata pingsan dan sesak napas,” ujar Komarudin.

Warga mengungsi di Kantor Pemkot Jakpus dan trotoar

Usai kebakaran mereda, warga yang terdampak dievakuasi dan mengungsi ke halaman Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat.

Selain di halaman kantor, warga juga diizinkan beristirahat di Masjid Al Fauz yang lokasinya tepat berada di sisi halaman.

“Saat ini ada di masjid kantor wali kota. Semuanya difokuskan (evakuasi dan mengungsi) di sana dulu,” kata Komarudin.

“Kami masih lihat warga yang bolak-balik, karena sebagian besar barangnya masih tertinggal di dalam,” lanjut dia.

Baca juga: Pingsan dan Sesak Napas, 4 Korban Kebakaran di Gambir Dilarikan ke Rumah Sakit

Berdasarkan pengamatan, Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat menyiapkan tenda dan bantuan dasar, yakni kasur lipat, selimut, makanan, minuman, obat-obatan, dan sebagainya.

Warga tampak ramai berkumpul di depan Masjid Al Fauz. Mereka berbincang satu sama lain. Ada juga warga yang merenung. Matanya berkaca-kaca dan menahan tangis.

Sebagian anak kecil bermain, berlarian, dan saling mengejar satu sama lain.

Baca juga: Kebakaran di Gambir Mulai Padam Usai 3 Jam Damkar dan Warga Berjibaku

Di sisi lain, ada juga sejumlah warga yang memilih untuk mengungsi dan tidur di trotoar. Mereka berkumpul dalam beberapa kelompok yang tersebar di trotoar Jalan Tanah Abang I.

Ada yang menggelar tikar, duduk bersila dengan anak kecil di pangkuan. Ada juga yang menatap jalan sambil berbincang.

Beberapa dari mereka tampak merenung. Di sisinya, sejumlah kontainer plastik berisi baju, beserta tabung gas dan sejumlah barang pribadi lainnya ditumpuk rapi.

Bahkan, ada warga yang memasang kelambu kecil. Di dalamnya, ada bayi yang sedang tertidur lelap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com