"Lukanya di bibir sama agak sedikit benjol dekat pelipis kiri. Saya langsung suruh mereka panggil sekuriti dari tempat saya bekerja," tutur YR.
Petugas sekuriti dan supervisor dari tempat kerja YR pun tiba. Mereka melihat YR dalam keadaan sudah dipukuli.
Mereka menanyakan alasan YR babak belur. YR menjawab, ia tidak tahu apa-apa lantaran masih linglung akibat epilepsinya kambuh.
Berdasarkan video yang Kompas.com terima, para sekuriti hanya menahan YR saja.
Baca juga: Brutalnya Penganiayaan Salah Sasaran Sekuriti Ancol, Suramkan Masa Depan Tiga Anak Hasanudin
Sementara pelaku yang menghantam kepala YR dengan dengkulnya adalah orang lain entah siapa.
Setelah kejadian itu, YR langsung dibawa ke RS ANTAM sekitar pukul 23.00 WIB untuk divisum, meski tidak bisa dilakukan. Akhirnya, ia hanya diobati saja.
Setelah dibawa ke rumah sakit, YR beserta orang-orang yang menahan dan memukulinya beranjak ke pos polisi setempat.
Di sana, kedua belah pihak sepakat untuk saling berdamai. Mereka menandatangani materai di surat mediasi.
"Ternyata, mediasinya, dari pihak pelaku hanya mengakui kesalahan telah memukul dan membuat saya luka. Dia siap tanggung semua biaya pengobatan, tapi dengan kemampuan dia," kata dia.
"Saya sendiri memaafkan pelakunya karena dia enggak ngerti saya sedang mengalami gejala epilepsi malam itu. Kalau ngerti, dia enggak akan melakukan pemukulan," ucap YR.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.