JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang warga Pademangan, Jakarta Utara, Hasanudin (42) harus kehilangan nyawanya usai mendapat penganiayaan brutal dari lima petugas keamanan Taman Impian Jaya Ancol.
Gerak-gerik Hasanudin yang semula hanya berniat mengunjungi tempat wisata tersebut, pada Sabtu (29/7/2023), dianggap mencurigakan oleh petugas keamanan Taman Impian Jaya Ancol.
Alhasil, Hasanudin diamankan ke pos jaga untuk diinterogasi. Dari hasil pemeriksaan, petugas keamanan tidak menemukan satupun bukti yang menunjukkan ia adalah pencuri.
Alih-alih melepaskan Hasanudin karena tidak terbukti bersalah, para petugas keamanan malah menghajar Hasanudin secara membabi buta.
Tujuan para petugas keamanan melakukan siksaan itu adalah agar Hasanudin mengakui tindakannya sebagai pencuri.
Tentu saja Hasanudin tak kan pernah mengakui perbuatan yang tak pernah ia lakukan.
Baca juga: Permintaan Keluarga Korban yang Kehilangan Tulang Punggung Mereka akibat Dianiaya Sekuriti Ancol...
Sayang upaya Hasanudin mempertahankan harga dirinya harus dibayar seharga nyawanya.
Hasanudin menghembuskan nafas terakhir usai mendapat pukulan, baik menggunakan tangan maupun bilah bambu, tendangan; dan pecutan selama empat jam.
Kapolsek Pademangan Kompol Binsar Hatorangan Sianturi pun telah memastikan bahwa Hasanudin bukanlah pencuri sebagaimana yang dituduhkan.
"Kami tidak menemukan bukti bahwa korban (Hasanudin) ini melakukan pencurian," ujar Binsar, Kamis (3/8/2023) lalu.
Atas kejadian tersebut, Polsek Pademangan, Jakarta Utara, telah mengamankan keempat pelaku yakni P (35), H (33), K (43), dan S (31).
Sementara satu pelaku berinisial A masih buron.
Adapun pihak pengelola Taman Impian Jaya Ancol telah memecat kelima pelaku.
Baca juga: Polisi Pastikan Hasanudin Bukan Pencuri Seperti yang Dituduhkan Sekuriti Ancol
Kendati demikian, Keluarga Hasanudin masih belum puas dengan keputusan Taman Impian Jaya Ancol yang memecat para pelaku dan mengganti perusahaan penyedia jasa petugas keamanan.
Menurut kuasa hukum keluarga Hasanudin, Ramdan Alamsyah, Taman Impian Jaya Ancol terkesan lepas tanggung jawab.