Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Olah TKP di F2 Hotel Melawai yang Terbakar, Polisi Ungkap Tak Ada Alarm Kebakaran

Kompas.com - 26/08/2023, 19:05 WIB
Zintan Prihatini,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengungkap hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) Hotel F2 Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, yang kebakaran pada Jumat (18/8/2023) lalu.

Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi mengungkapkan, penyidik dan Puslabfor Polri telah mendapatkan informasi terkait konstruksi gedung tersebut.

"Di lantai satu itu adalah resepsionis, kemudian di lantai dua ini ada tujuh kamar ya, lobi dan tujuh kamar, kemudian lantai tiga dan lantai empat itu terdiri dari 11 kamar," ungkap Yossi saat dikonfirmasi, Sabtu (26/8/2023).

Baca juga: Polisi Telusuri Izin F2 Hotel Melawai yang Dilanda Kebakaran

Total, lanjut dia, ada 29 kamar di hotel tersebut. Dari olah TKP, penyidik kemudian mengidentifikasi kelengkapan alat-alat pencegah kebakaran.

"Kami mendapatkan keterangan bahwa di dalam TKP terdapat APAR, alat pemadam api ringan," kata Yossi.

Kendati demikian, tak ditemukan alat pendeteksi asap maupun alarm kebakaran yang terpasang di dalam Hotel F2 Melawai. Hal ini diketahui penyidik usai memeriksa saksi, termasuk pengelola hotel.

"Selain itu, tidak ditemukan adanya emergency exit (pintu keluar darurat)," jelas dia.

Baca juga: Olah TKP Kebakaran Maut F2 Hotel, Polisi Sebut Tak Ada Pintu Keluar Darurat

Sementara ini, polisi telah memeriksa enam orang saksi. Kendati sudah sepekan berlalu, kepolisian belum membeberkan penyebab kebakaran yang menewaskan tiga orang itu.

"Sampai saat ini update terakhir tim terus bekerja, masih terus bekerja untuk menemukan asal-muasal api, penyebab api, awal api dari mana," tutur Yossi.

Diberitakan sebelumnya, tiga orang tewas dalam kebakaran di F2 Hotel, Jalan Panglima Polim V, Melawai, pada 18 Agustus 2023, sekitar pukul 00.00 WIB.

Baca juga: Sepekan Peristiwa Kebakaran F2 Hotel, Polisi Belum Ungkap Penyebabnya

Ketiga korban berinisial NA (25), HM (42), dan RA (17). Mereka tewas disinyalir karena terlambat ketika dievakuasi pemadam kebakaran (damkar).

Adapun kebakaran diduga berawal dari sofa yang terbakar di salah satu kamar hotel. Namun, kemungkinan penyebab kebakaran itu masih terus diselidiki oleh aparat kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com