Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emosi Saat Utang Ditagih Bikin Warga Tebet Nekat Tusuk Tetangganya

Kompas.com - 30/08/2023, 08:18 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

Walau demikian, Bintoro bisa saja mengubah sangkaan pasal yang diterapkan.

Sebab, pihaknya masih mendalami soal kasus pembunuhan yang dilakukan Edy, apakah termasuk ke dalam pembunuhan berencana (Pasal 340 KUHP) atau pembunuhan secara sengaja (Pasal 338 KUHP).

"Saat ini kami masih melakukan pendalaman. Apakah Ini kasus 340 atau 338 KUHP. Jadi pembunuhan tunggal atau pembunuhan yang direncanakan," ungkap Bintoro.

"Tapi intinya kami akan memberikan pasal yang terberat kepada ER," imbuh dia.

Sempat ancam warga

Ketua RT bernama Ahmad Satiri atau dikenal dengan nama H. Sodik menerangkan awal mula peristiwa sebelum terjadinya penusukan.

Ia menyebut pelaku sempat nongkrong di depan rumah korban sebelum melancarkan aksinya.

"Awalnya pelaku duduk di motor depan rumah korban," ungkap dia saat ditemui di lokasi, Minggu (27/8/2023).

"Dia duduk di depan rumah sambil bawa pisau dalam kantong plastik, lanjut dia.

Setelah keadaan dirasa sepi, Sodik menyebut pelaku langsung masuk ke dalam rumah korban dan mengunci pintu.

Tak lama kemudian, terdengar suara teriakan dari dalam rumah korban.

Baca juga: 2 Hari Buron, Penusuk Pasutri di Tebet Akhirnya Ditangkap

Teriakan dari dalam rumah korban mengundang sejumlah warga untuk melihat peristiwa apa yang tengah terjadi.

Warga yang berani lantas mengendap-endap untuk masuk ke dalam pekarangan rumah korban.

"Pas dilihat kirain suami istri lagi berantem, tahunya ada orang lain dalam rumah," sambung dia

Edy yang mengetahui aksinya tertangkap basah oleh warga akhirnya menggertak para tetangganya yang mengintip lewat jendela dan masuk ke pekarangan rumah korban.

Ia juga mengancam warga karena telah melihat aksinya di dalam rumah korban.

"Pas pelaku keluar, warga dibentak, 'Lu mau ikut campur juga'," tutur Sodik sambil menirukan omongan pelaku.

Pelaku kemudian kabur dan membuang pisau yang digunakannya untuk menusuk kedua korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penolakan Revisi UU Penyiaran Menguat, Kebebasan Pers Terancam dan Demokrasi Dikhawatirkan Melemah

Penolakan Revisi UU Penyiaran Menguat, Kebebasan Pers Terancam dan Demokrasi Dikhawatirkan Melemah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 28 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 28 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 28 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 28 Mei 2024

Megapolitan
Kala Komnas HAM Turun Tangan di Kasus 'Vina Cirebon', Janji Dampingi Keluarga Korban

Kala Komnas HAM Turun Tangan di Kasus "Vina Cirebon", Janji Dampingi Keluarga Korban

Megapolitan
SIM C1 Resmi Diterbitkan, Digadang-gadang Mampu Tekan Angka Kecelakaan

SIM C1 Resmi Diterbitkan, Digadang-gadang Mampu Tekan Angka Kecelakaan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Keluarga Vina Yakni Pegi Tersangka Utama Pembunuhan | Ahok Ditawari PDIP Maju Pilkada Sumut

[POPULER JABODETABEK] Keluarga Vina Yakni Pegi Tersangka Utama Pembunuhan | Ahok Ditawari PDIP Maju Pilkada Sumut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 28 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 28 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Megapolitan
NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

Megapolitan
8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Megapolitan
Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com