Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Indonesian Insight Kompas
Kelindan arsip, data, analisis, dan peristiwa

Arsip Kompas berkelindan dengan olah data, analisis, dan atau peristiwa kenyataan hari ini membangun sebuah cerita. Masa lalu dan masa kini tak pernah benar-benar terputus. Ikhtiar Kompas.com menyongsong masa depan berbekal catatan hingga hari ini, termasuk dari kekayaan Arsip Kompas.

Sejarah LRT, Trem yang Jadi Kereta Perkotaan

Kompas.com - 31/08/2023, 15:39 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi), Senin (28/8/2023), meresmikan Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek). Ini merupakan moda transportasi berbasis rel, tepatnya light rail transit—dengan singkatan LRT juga.

Baca juga: Panduan Naik LRT Jabodebek, Bisa dari 18 Stasiun Ini

Dalam peresmian, Jokowi berharap kehadiran LRT Jabodebek dapat ikut mengurangi kemacetan dan tingkat polusi udara di Ibu Kota.

"Kita harapkan masyarakat berbondong-bondong beralih ke LRT, baik yang dari Cibubur dan sekitarnya maupun Bekasi dan sekitarnya, sehingga kemacetan di jalan bisa kita hindari dan juga polusi bisa kita kurangi," ujar Jokowi, saat peresmian LRT.

Dalam penjelasannya, Jokowi menyebut biang kemacetan dan polusi udara di Jakarta adalah kehadiran 996.000 kendaraan pribadi per hari yang masuk ke Ibu Kota dari kawasan penyangga, terutama pada hari kerja.

Baca juga: LRT Jabodebek Sempat Gangguan, Jokowi: Jangan Bully Produk Kita Sendiri

Terpisah, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, mengatakan pula bahwa 44 persen penyumbang polusi udara di Ibu Kota adalah kendaraan pribadi.

Siti Nurbaya menambahkan, ada 24,5 juta kendaraan pribadi berseliweran di DKI Jakarta berdasarkan data sampai akhir 2022, dengan 19,2 juta di antaranya adalah sepeda motor.

Dari trem ke LRT

Dalam sejarahnya, LRT merupakan kereta yang dirancang untuk transportasi di dalam perkotaan. Negara-negara yang punya jalur trem pada masa lalu mengaktifkan kembali rute itu untuk LRT. 

Kisah sukses pertama LRT di dunia terjadi di Jerman. Hampir semua kota di Jerman kini punya LRT. Sebelumnya, LRT sempat gagal mewujud di Amerika Serikat karena persoalan teknologi walau kini LRT juga jamak digunakan di negara ini. 

Sebelum ada LRT Jabodebek, di Jakarta sebelumnya sudah ada moda transportasi serupa, yaitu Lintas Rel Terpadu (LRT) Jakarta dengan rute Kelapa Gading-Velodrome.

Moda transportasi ini berdampingan dan seharusnya saling melengkapi dengan dua angkutan kereta yang sudah ada lebih dulu, yaitu commuter line dan mass rapid transit (MRT).

Baca juga: Saat Transportasi Umum Menuju Stasiun LRT Jabodebek Disebut Masih Terbatas...

Seperti pada LRT, MRT di Jabodetabek dipadankan namanya sebagai Moda Raya Terpadu. Adapun commuter line di kawasan ini dinamai sebagai KAI Commuter, selain jamak disebut sebagai KRL saja.

Selain beda kapasitas, ada teknologi yang berbeda dari ketiga moda ini, sekalipun sama-sama berbasis rel dan menggunakan tenaga listrik sebagai penggerak.

MRT dan KRL, misalnya, menggunakan listrik aliran atas (LAA) sementara LRT menggunakan listrik aliran bawah (LAB). Rel LRT juga berbeda struktur dengan kereta yang lain.

Baca juga: Warga Cibubur Butuh Transportasi Feeder ke Stasiun LRT Harjamukti

Merujuk Texas A&M Transportation Institute (TTI), LRT adalah kereta dengan gerbong tunggal atau maksimal punya rangkaian gerbong yang pendek saja.

Penggunaan kata "light" pada light rail transit mengacu kepada jumlah penumpang yang hanya sedikit alias berbobot ringan, bukan bobot rangkaian keretanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com