Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Stasiun LRT di Pinggiran Jakarta Sulit Diakses: Angkot Lama Datang dan Kantong Parkir Jauh

Kompas.com - 01/09/2023, 08:21 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Kehadiran kereta Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek tentunya memudahkan aktivitas para pekerja kantoran, terkhusus buat mereka yang tinggal di pinggiran Jakarta.

Namun, di sisi lain, tidak semua stasiun LRT dilengkapi dengan akses transportasi umum pengumpan (feeder) yang mumpuni.

Karena terbilang baru, beberapa di antaranya belum bisa dicapai angkutan umum hingga ke depan area masuk stasiun.

Kantong parkir pun cukup jauh dari area stasiun sehingga pengguna LRT harus berjalan kaki dengan waktu tempuh yang tak sebentar.

Stasiun LRT TMII salah satunya.

Menurut pengakuan Bella (25) sebagai warga Cipayung, Jakarta Timur, angkot yang melayani rute ke stasiun LRT itu masih terbatas.

"Kayak naik angkot sekarang butuh nunggu 10-20 menit. Mau naik JakLingko (mikrotans), enggak berhenti juga dekat rumah, kayak harus jalan agak jauh gitu," tutur dia kepada Kompas.com, Kamis (31/8/2023).

Baca juga: Cerita Pekerja di Pinggiran Jakarta Naik LRT Jabodebek, Transportasi Umum ke Stasiun TMII Masih Terbatas

Alhasil, walau perjalanan menggunakan LRT menuju kantornya lebih hemat waktu, namun ia justru menghabiskan waktu cukup lama untuk menunggu angkot.

"Kalau naik busway (transjakarta) 1,5 jam-2 jam, tergantung kondisi jalanan. Sebenarnya dari segi waktu hemat banyak banget karena cuma 49 menit sampai kantor dari naik LRT," kata Bella.

Keluhan warga Cibubur

Stasiun LRT berikutnya yang sulit diakses transportasi umum adalah Stasiun LRT Harjamukti.

Warga Cibubur Vemi Rahayu (27) mengatakan, stasiun itu sebenarnya tidak terlalu jauh dari rumahnya.

Namun, ia kesulitan menuju Stasiun LRT Harjamukti karena ketiadaan transportasi umum.

Karyawan swasta asal Cibubur ini harus menggunakan sepeda motor dan memarkirkan kendaraannya di kantong parkir yang berjarak sekitar 500 meter dari pintu masuk stasiun.

Sedangkan, jika naik ojek online dari rumah menuju stasiun LRT, ia harus menghabiskan ongkos sebesar Rp 13.500-15.000.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KASN Telusuri Status Cuti Supian Suri Saat Datang ke Kantor PAN

KASN Telusuri Status Cuti Supian Suri Saat Datang ke Kantor PAN

Megapolitan
Soal Duet Keponakan Prabowo dan Kaesang di Pilkada DKI, PSI: Untuk Meramaikan Suasana Saja

Soal Duet Keponakan Prabowo dan Kaesang di Pilkada DKI, PSI: Untuk Meramaikan Suasana Saja

Megapolitan
Besi Ribar yang Jatuh di Lintasan MRT Masih Dievakuasi

Besi Ribar yang Jatuh di Lintasan MRT Masih Dievakuasi

Megapolitan
BNNP DKI Jakarta Musnahkan 3.449,7 Gram Barang Bukti Narkotika

BNNP DKI Jakarta Musnahkan 3.449,7 Gram Barang Bukti Narkotika

Megapolitan
Polisi: Besi Ribar yang Jatuh Mengenai Gerbong Kereta MRT

Polisi: Besi Ribar yang Jatuh Mengenai Gerbong Kereta MRT

Megapolitan
Menantu di Jakbar Diduga Aniaya Mertuanya karena Permasalahan Pembayaran Gaji ART

Menantu di Jakbar Diduga Aniaya Mertuanya karena Permasalahan Pembayaran Gaji ART

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Diduga Masih Dalam Pengaruh Sabu Sebelum Tewas Dalam Toren Air

Bandar Narkoba di Pondok Aren Diduga Masih Dalam Pengaruh Sabu Sebelum Tewas Dalam Toren Air

Megapolitan
Operasional MRT Jakarta Dihentikan Sementara, Penumpang yang Sudah “Tap In” Bisa Minta Pengembalian Dana

Operasional MRT Jakarta Dihentikan Sementara, Penumpang yang Sudah “Tap In” Bisa Minta Pengembalian Dana

Megapolitan
Fasilitas Publik di Jaktim Sudah Baik, tapi Masih Perlu Pembenahan

Fasilitas Publik di Jaktim Sudah Baik, tapi Masih Perlu Pembenahan

Megapolitan
MRT Jakarta Pastikan Tidak Ada Korban Insiden Jatuhnya Besi Ribar ke Jalur Kereta

MRT Jakarta Pastikan Tidak Ada Korban Insiden Jatuhnya Besi Ribar ke Jalur Kereta

Megapolitan
KPU Tidak Persoalkan Pemasangan Spanduk hingga Baliho Bacawalkot Bogor Sebelum Masuk Masa Kampanye

KPU Tidak Persoalkan Pemasangan Spanduk hingga Baliho Bacawalkot Bogor Sebelum Masuk Masa Kampanye

Megapolitan
Kaesang Digadang Jadi Cawagub Jakarta, Pengamat: Sekelas Ketua Umum dan Anak Presiden Minimal Cagub

Kaesang Digadang Jadi Cawagub Jakarta, Pengamat: Sekelas Ketua Umum dan Anak Presiden Minimal Cagub

Megapolitan
Penahanan Ditangguhkan, Eks Warga Kampung Bayam Kena Wajib Lapor

Penahanan Ditangguhkan, Eks Warga Kampung Bayam Kena Wajib Lapor

Megapolitan
Warga Dengar Suara Dentuman dan Percikan Api Saat Besi Crane Timpa Jalur MRT

Warga Dengar Suara Dentuman dan Percikan Api Saat Besi Crane Timpa Jalur MRT

Megapolitan
Pemprov DKI Bangun Saluran 'Jacking' untuk Atasi Genangan di Jalan Ciledug Raya

Pemprov DKI Bangun Saluran "Jacking" untuk Atasi Genangan di Jalan Ciledug Raya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com